Analisis pendapatan usahatani padi dan efisiensi harga air irigasi (studi kasus: Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah)
View/ Open
Date
2016Author
Dewi, Annisa Retno
Ismail, Ahyar
Hardjanto, Arini
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi di
Desa Kalitengah Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Desa Kalitengah
memiliki lahan pertanian yang sudah dialiri sistem irigasi teknis seluas 102 ha.
Pembayaran atas air irigasi dilakukan dengan cara memberikan hasil produksi
sesuai dengan luasan lahan yang dialiri irigasi. Hal ini akan menyebabkan biaya
yang dikeluarkan petani untuk irigasi menjadi undervalue/overvalue, sehingga akan
mempengaruhi pendapatan. Atas dasar hal ini penelitian tentang analisis
pendapatan dan efisiensi harga air irigasi perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis pendapatan yang diterima oleh petani padi di Desa Kalitengah,
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam produksi padi di Desa
Kalitengah, dan mengestimasi harga air irigasi yang efisien di Desa Kalitengah.
Jumlah responden sebanyak 60 orang dari total petani yang terdapat di Desa
Kalitengah yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode yang
digunakan adalah analisis pendapatan untuk menghitung besarnya pendapatan
petani, analisis regresi berganda untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh
dalam produksi dan analisis nilai produk marginal untuk menentukan harga air yang
efisien. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan atas biaya tunai
untuk usahatani padi yang dilakukan oleh petani di Desa Kalitengah pada musim
tanam satu sebesar Rp 11 007 014.05 per hektar dan pendapatan atas biaya total
sebesar Rp 6 687 633.10 per hektar. Usahatani tersebut layak untuk diusahakan
karena nilai R/C atas biaya tunai dan R/C atas biaya total menunjukan nilai lebih
dari satu, yakni 2.01 dan 1.44. Usahatani yang dilakukan petani di Desa Kalitengah
mampu menutupi biaya yang dikeluarkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
produksi padi adalah benih, pupuk, dan air irigasi. Harga air irigasi yang efisien
sebesar Rp 218 167.90 per hektar. Harga air tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan harga yang telah ditetapkan di daerah penelitian.