Perubahan Total Suspended Solid (TSS) Pada Umur Budidaya yang Berbeda dalam Sistem Perairan Tambak Udang Intensif.
Abstract
Penelitian ini dilakukan di kawasan budidaya tambak intensif PT. Centralpertiwi Bahari, Lampung pada bulan Agustus sampai September 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan Total Suspended Solid (TSS), kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada setiap tahapan perjalanan air mulai dari air baku (tepat dimulut inlet), di sepanjang saluran inlet, di dalam tambak selama budidaya dan pada saluran pembuang sebelum mencapai perairan umum. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu informasi dalam pengelolaan suatu tambak udang yang ditinjau berdasarkan TSS (Total Suspended Solid) yang berkaitan dengan lingkungan perairan tambak udang intensif. Perubahan konsentrasi TSS mulai dari main inlet (MI) sampai dengan supply canal (SC) relatif mengalami penurunan baik pada sistem tertutup (DOC 30 dan 60) maupun sistem terbuka (DOC 90 dan 120). Penurunan tersebut diduga karena adanya pengendapan. Persentase TVSS lebih rendah pada sistem tertutup daripada sistem terbuka. Kemudian konsentrasi TSS dan persentase TVSS selama proses budidaya mengalami peningkatan karena adanya aktivitas budidaya di tambak dan relatif mengalami penurunan pada sub outlet dan main outlet pada sistem tertutup maupun sistem terbuka. Pada sistem tertutup persentase TVSS lebih rendah daripada sistem terbuka. Hal ini diduga karena banyaknya limbah tambak seiring meningkatnya umur budidaya. Berdasarkan uji t, perubahan TSS antara sistem tertutup dan terbuka relatif tidak berbeda nyata dimana t hitung lebih kecil dari t tabel dengan p lebih dari 0,05. Hal ini dapat berbeda tetapi tidak terlihat secara signifikan perbedaannya menurut statistik. Salah satu penyusun bahan organik TSS dalam perairan yaitu fitoplankton dimana beberapa kandungan yang dimiliki oleh fitoplankton diantaranya yaitu klorofil-a dan phaeophytin-a. Kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a pada sistem tertutup dan sistem terbuka dari main inlet (MI) sampai supply canal (SC) tersedimentasi seiring proses pengendapan yang terjadi. Pada tambak budidaya saat DOC 30 dan 60 (pada sistem tertutup) dan saat DOC 90 dan 120 (pada sistem terbuka) kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a relatif mengalami peningkatan. Hal ini diduga karena adanya pemberian pakan dan pemupukan di tambak. Pada sistem tertutup di main outlet kandungan klorofil-a menurun dan phaeophytin-a meningkat sedangkan pada sistem terbuka di main outlet kandungan klorofil-a dan phaeophytin-a menurun.