Mempelajari Pengaruh Berbagai Jenis Proses Pemasakan Awal (Pre-cooking) dan Jenis Minyak Goreng Terhadap Mut~Ai bon Ikan Patin (Pangasius hypophthahnus)
Abstract
I<omoditas perikanan umumnya 111e111iliki nlasa si111pt111 yang singltat lcarena mudah rusak (perishable). Usaha memperpanjang umur sinlpan dan meninglcatlcan cita rasa dapat dilalcukan dengan cara pengolahan bahan pangan tersebut menjadi bernlacanl bentult produk dengall cita rasa yang berbeda. Pe~llbuatana bon ikan dapat dijadilcan salah satu alternatif pengolahan bahan pangan sehingga umur simpan bahan pangan dapat lebih lama. Abon lne~nililci ulnur sinlpan yang relatif lan~a lcarena berbentuk kering. Dengan cara pengolahan dan pengenlasan yang bailc, abon dapat disinlpan berbulan-bulan tanpa nlengalanli banyak penuruuan 111~ltl.l Tujua~l dari penelitian ini adalah untulc pellganekaraganlan pengalahan ikan patin menjadi abon dan mengetahui pengaruh berbagai jenis pe~nasakan awal serta jellis minyak goreng terhadap I I I ~ I ~aUb on ikan patin. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pe~ldahuluan dan penelitian uta~na. Penelitian pendallulua~l dilakulcan secara trial and error untulc nlenlpelajari berbagai lcolldisi penggorengan abon ikan, nlenentukan perlakuan yang diperlukan, lco~~lposibsiu mbu, serta untuk ll~elldapatlcallr entangall suhu dan waktu penggorengan yang altan digunalcan lebih lanjut. Suhu dan waktu yang alcan dicoba pada penelitian pendahuluan ini adalah ISO~C1, 85Oc, dan 190°c, dengan lcisaran waktu penggorengan 5 - 15 menit. Sedangkan pada penelitian utanla dilakukan pei~lbuatan abon ileal1 dengall berbagai macam perlalcuan pernasalcan awal. yaitu perebusan (A!), pellgulcusall (A2), pemindangan (A3), dan pengasapan (A4) serta penggorengan dengall jellis minyalt sawit (B,), nlinyak kelapa (B2), minyak kedelai (B3), dan minyalt jagung (B4). Pengujian organoleptilt dilalc~~lcatne rhadap penampakan, wama, telcstur, aroma, dan rasa, sedangkan analisa proksilnat dilakukan terhadap produk abon yang terbaik deilgan pelnbanding abon ikan komersial. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ko~nposisi bumbu yang ideal adalah bawang putih 4%, bawang merah 7%, ketulnbar 1.3%, gararn 2%, laos 1%, santan (3:l(b/b))a, satn jawa 1%, gula are11 15%, dan salanl secukupnya dengan perbandingan ininyak goreng te~l~adabpa llan yang digunakan adalah 2:l(b/b). Sedangkan proses pengolahan abon ikan patin agar dihasilkan produk yang baik dilakukan pada suhu 1 8 0d~en~ga n selang waktu 10 menit. Hasil uji organoleptik terlladap abon yang dihasilkan diperoleh bahwa nilai produlc terbaik yaitu perlakua~l perebusan dan penggorengan pada minyak sawit (AIBI). Hasil analisis prolcsi~nat terlladap abon ikan patin terbaik diperoleh kadar protein 37,349 % (bk),k adar le~nak1 7,662 % (bk), karbohidrat 39,623 % (bk),k adar air 6,829 % (bk), kadar abu 5,217 % (bk), dan kadar serat ltasar 0,01855 % (bk). Nilai gizi abon ikan patin terbaik ini temyata telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan ole11 SNI 01-3007-1995 yaitu kadar protein 15% (min), kadar lemak 30% (maks), kadar air 7% (malts), kadar abu 7% (maks), dan kadar serat kasar 1% (malts).