Pengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pelantaran Agro Estate PT Windu Nabatindo Lestari (BGA Group), Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah.
Abstract
Magang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja lapangan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, baik secara teknis maupun manajerial. Selain itu, juga magang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional dalam pengelolaan panen di perkebunan kelapa sawit. Magang dilaksanakan di Pelantaran Agro Estate PT Windu Nabatindo Lestari Bumitama Gunajaya Agro Group (BGA group), Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah mulai bulan Februari sampai Juni 2011.
Metode magang yang digunakan adalah melaksanakan seluruh kegiatan yang sudah berjalan di perusahaan, baik aspek teknis di lapangan maupun aspek manajerial pada berbagai tingkatan pekerjaan mulai dari karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor sampai dengan pendamping asisten divisi. Kegiatan sebagai pekerja harian lepas dilakukan selama satu bulan, menjadi pendamping mandor selama satu bulan, dan sebagai pendamping asisten divisi selama dua bulan.
Kegiatan sebagai pekerja harian lepas meliputi pengendalian gulma, pemupukan, pembuatan tempat pengumpulan hasil, pembuatan pasar pikul, mengutip brondolan; kegiatan sebagai pendamping mandor meliputi pengawasan semprot, pengawasan Aplikasi Durat, pengawasan panen, pengawasan pengangkutan tandan buah segar, dan kegiatan sebagai pendamping asisten meliputi pengawasan pengendalian gulma, leaf sampling unit, pengawasan pemupukan, sensus blok, pengawasan panen, administrasi divisi, dan kuliah umum.
Panen merupakan kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang optimum dari pohon, mengutip berondolan, mengumpulkan dan mengangkut buah ke tempat pengumpulan hasil (TPH) hingga pengangkutan buah ke pabrik kelapa sawit (PKS). Tujuan kegiatan panen adalah mencapai produktivitas tinggi dengan kehilangan produksi (losses) seminimal mungkin. Berdasarkan hasil pengamatan di Divisi I PAGE, masih ada pemanen yang memanen buah dibawah 5 berondolan yaitu sebesar 5.33 persen, yang berarti pemanen masih melakukan pemotongan TBS yang kurang matang sebesar 5.33 persen. Kualitas buah yang dipanen dan dikumpulkan di TPH sudah baik, hal tersebut ditunjukkan dari buah yang matang (ripe) mencapai 91.9%, sisanya buah mentah (unripe) 0%, kurang matang (under ripe) 1.5%, lewat matang (over ripe) 4.9%, dan abnormal 1.7 persen. Terdapat berondolan yang tidak dikutip sebanyak 77 berondolan/ha, buah tinggal sebanyak 1%, dan gagang panjang sebesar 3.5 persen. Total waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan buah dari TPH hingga PKS selama 167.6 menit dan jarak kebun hingga PKS 24 km.
Secara umum kegiatan panen di PAGE masih mengalami kendala terutama pada persiapan panen, pelaksanaan panen, dan pengangkutan buah. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga potong buah dapat diatasi dengan sistem denda agar pelanggaran-pelanggaran semakin menurun.