Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Sistem Mayor-Minor Program Pendidikan Sarjana (S1) Institut Pertanian Bogor.
Abstract
Kurikulum sistem mayor-minor merupakan salah satu bentuk implementasi kebijakan mutu IPB dalam menghasilkan lulusan yang kompeten, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat secara efisien dan akuntabel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi sivitas akademika IPB terhadap pelaksanaan kurikulum sistem mayor-minor, mengetahui preferensi sivitas akademika IPB mengenai minor yang mendukung kompetensi mayor dan mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan kurikulum sistem mayor-minor. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Populasi yang diamati pada penelitian ini adalah dosen IPB dan mahasiswa IPB angkatan 42 serta angkatan 43. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif dan analisis biplot. Secara umum baik dosen maupun mahasiswa menilai kurikulum sistem mayor-minor memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya asalkan kendala-kendala teknis dapat diatasi. Salah satu keunggulan kurikulum sisten mayor-minor yang terpenting adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa dan menambah wawasan mahasiswa dari bidang keilmuan lainnya. Pelaksanaan kurikulum sistem mayor-minor selama ini belum optimal terutama masalah penjadwalan. Sebaiknya perkuliahan disesuaikan dengan kapasitas ruang kuliah dan juga harus mempertimbangkan latar belakang dari peserta perkuliahan agar ilmu yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Umumnya mahasiswa antusias mengikuti mata kuliah minor atau supporting course karena dirasa tidak lebih sulit dibandingkan dengan mata kuliah mayor. Faktor terpenting yang menjadi alasan dalam pemilihan minor atau supporting course adalah kesesuaian dengan minat. Dalam meningkatkan kompetensi mayor, para dosen berpendapat perlunya menambah porsi mata kuliah mayor dengan cara mendisain kurikulum TPB supaya lebih mendukung mayor atau menyediakan mata kuliah pilihan mayor. Kekurangan-kekurangan yang selama ini muncul dalam pelaksanaan kurikulum sistem mayor-minor dapat diatasi dengan melakukan penggerombolan pada minor-minor yang ada sesuai dengan mayor yang bersangkutan sehingga diharapkan penjadwalan perkuliahan lebih fokus dan mahasiswa lebih terarah untuk memilih minor yang sesuai. Dalam melakukan penggerombolan minor perlu mempertimbangkan kesesuaian kompetensi mayor dan kesesuaian minat mahasiswa pada mayor yang bersangkutan.