Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Vinir Sengon CV Cahaya Abadi, Kabupaten Kendal
Abstract
Selama ini produk hasil hutan utama yang berupa kayu bulat dan kayu olahan masih sangat bergantung pada hutan alam. Adanya peningkatan usaha pelestarian hutan alam telah menimbulkan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan kayu untuk industri pengolahan kayu. Oleh karenanya diperlukan alternatif kayu pengganti untuk bahan baku industri tersebut. Salah satunya adalah kayu sengon. Kayu sengon adalah kayu yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan industri pengolahan kayu. Munculnya kayu sengon sebagai alternatif bahan baku mendukung munculnya indutri pengolahan kayu dengan bahan baku kayu sengon. Salah satu alternatif pengolahan kayu dengan bahan baku kayu sengon sangat prospektif untuk dikembangkan adalah vinir. CV Cahaya Abadi adalah perusahaan pengolahan vinir dengan bahan baku sengon yang baru berkembang. Usaha ini belum memiliki rencana pengembangan yang jelas dan perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan vinir kayu yang telah ada. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengembangan usaha bagi perusahaan dengan melihat aspek lingkungan internal dan eksternal perusahaan. sehingga perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sehingga dapat diperoleh alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh agar perusahaan ini tetap bertahan dan berkembang dalam industri ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Apa saja faktor internal dan eksternal yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman CV Cahaya Abadi; (2) Bagaimanakah alternatif strategi pengembangan yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan CV Cahaya Abadi; (3) Alternatif strategi pengembangan yang paling diprioritaskan untuk dilakukan oleh CV Cahaya Abadi. Penelitian ini dilaksanakan pada CV Cahaya Abadi yang berlokasi di desa Kertosari Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan responden terdiri dari pihak internal yang meliputi karyawan tetap yakni manajer serta karyawan bagian akunting dan pihak eksternal yakni pegawai Dinas Kehutanan Jawa Tengah. yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif dan berbentuk data primer dan sekunder. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif, dan analisis lingkungan perusahaan melalui analisis tiga tahap formulasi strategi. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks faktor internal (IFE), matriks faktor eksternal (EFE), matriks IE, analisis SWOT, dan matriks QSP (QSPM). Dari hasil perhitungan matriks IFE dan EFE, diperoleh total bobot skor rata-rata IFE matriks sebesar 2,519 dan EFE matriks sebesar 3,019. Hasil total bobot skor rata-rata tersebut menunjukkan posisi CV Cahaya Abadi pada matriks IE berada pada kuadran II, yakni Grow and Build yang terdiri dari strategi intensif atau strategi integratif. kemudian dari hasil analisis matriks SWOT diperoleh tujuh alternatif strategi yang kemudian hasilnya diolah dengan matriks QSP sehingga urutan prioritas strategi yakni : (1) iii meningkatkan promosi (STAS = 3,768); (2) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen (STAS = 3,723; (3) Mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan pemasok sengon (STAS = 3,700); (4) Melakukan efisiensi biaya produksi ( STAS = 3,521); (5) Membangun hubungan kemitraan dengan petani (STAS = 3,329 ); (6) Penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk ( STAS =2,937); (7) Melakukan grading pada produk ( STAS = 2,880). Tahapan selanjutnya yaitu disusun arsitektur strategik dengan bentangan waktu lima tahun guna mengetahui tindakan selanjutnya dari CV Cahaya Abadi dalam menjalankan strateginya dengan memperhatikan tantangan yang dihadapi perusahaan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam lima tahun kedepan (2010-2014) sebagai sasaran yang lebih nyata dari visi dan misi perusahaan. Tahap pelaksanaan strategi dalam arsitektur strategik dibagi ke dalam dua bagian, yakni bagian pertama, strategi yang dilakukan secara terus-menerus yakni dengan program kegiatan sebagai berikut: (1) Peningkatan kontrol kualitas terhadap produk yang dikirimkan ke perusahaan kayu lapis; (2) Melakukan analisa persaingan dan menetapkan harga yang kompetitif; (3) Memberikan bonus harga kepada pemasok yang loyal; (4) Meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui penggunaan faktor produksi secara efisien serta perencanaan keuangan setiap bulan; dan (5) Peningkatan skill karyawan. Adapun strategi yang dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun yakni: (1) Menambah tenaga kerja pemasaran dan pembuatan website; (2) Meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui sistem pemesanan yang lebih mudah melalui internet; (3) Membuat kontrak jangka panjang; (4) Pemberian bibit di wilayah Kabupaten Kendal dan Semarang; (4) Pengembangan pemberian bibit di wilayah Kabupaten Batang dan Temanggung; (5) Bekerjasama dengan dinas kehutanan Jawa Tengah dalam menciptakan kawasan hutan eco labelling; (6) Pembelian mesin oven untuk mengeringkan vinir; (7) Melakukan grading pada produk. Hasil dari alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini memiliki hubungan yang saling terkait untuk membantu CV Cahaya Abadi dalam merumuskan strtaegi pengembangan usaha guna mencapai sasarannya yang merupakan turunan dari visi, dan misi CV Cahaya Abadi.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]