Hubungan kondisi sumberdaya hutan dengan kondisi sumberdaya air danau Toba, pendapatan pengguna utama air danau dan pendapatan daerah ini rente air di Kabupaten Tapanuli Utara, Simalungun, Karo dan Dairi
View/ Open
Date
1994Author
Gultom, Rohani
Darusman, Dudung
S. Hadibroto
Metadata
Show full item recordAbstract
Tesis ini yang berjudul Hubungan Kondisi Sumberdaya Hutan Dengan Kondisi sumberdaya Air Danau Toba, Pendapatan Pengguna Utama Air Danau, dan Pendapatan Daerah dari Rente Air di Kabupaten Tapanuli Utara, Simalungun, Karo, dan Dairi; antara lain dimaksudkan menelaah permasalahan-per masalahan tersebut diatas. Hasil penelitian antara lain menunjukkan bahwa : 1). Terjadi penurunan luas hutan DTA secara drastis pada tahun fiskal 1986/1987 dan 1987/1988 , yang mana berkurangnya luas hutan dalam periode 1 tahun saja di duga su dah c uk up b e r penga r uh lang sung, y ak n i mengurangi jumlah aliran perkolasi dibawah tanah; dan pada saat bersamaan curah hujan rata-rata tahunan juga turun (rata-rata 1.444,80 mm), permukaan air danau turun sa mpai elevasi + 903,29 M, dan daya list rik yang diba ngkit kan PLTA Asahan jug a tur un. 2). Kegiatan re boisasi selama 10 tahun terakhir secara kumulatip men capai ± 16 .125 Ha, semen t ar a itu peng urang an kumulatip luas hutan akibat penebangan hutan, kebakaran hutan, dan perambahan dsb mencapai 15.935 Ha, oleh kar enanya penam b ahan dan peng ur ang an luas h utan DTA.D.Toba relatip hampir berimbang, namun karena yang terbentuk kemudian adalah tegakan hutan muda, maka diduga kuat menyebabkan pelayanan fungsi hidrologisnya men urun/berkurang; 3). Terdapat lahan kritis di DTA seluas 103.236 Ha yang perlu mendapat prioritas utama reboisasi dan difungsikan seb agai hutan lind ung. 4). Tern yata lu as hu tan memp engaruhi 50,16% variasi/peruba han ketinggian rata-rata muka air da nau. Dan seca ra terpa du hutan dan cura h hujan mempengaruhi 50,80% variasi elevasi muka air danau. Dan ternyata curah hujan tidak berpengaruh banyak terhadap variasi elevasi muka air danau (r2 = 0,0514). Hal mana me nunju kkan ba hwa kond isi rela tif dari hutan yang dimili ki masing-masing kabupaten dapat di jadikan dasar pembagian rente ekonomis air bagi kabupaten-kabupaten yang bersangkutan; 5). Variasi ketinggian muka air danau Toba selebihnya diperkirakan diakibatkan evaporasi danau Toba, faktor bentuk palung danau (basin shape) yang agak mel anda pada elevasi + 903 M s/d 905 M sehingga menyebabkan kurang sensi tifnya muka air danau terhadap perubahan volume air danau, karena luasan danau relatip lebih luas pada rentang eleva si tersebut, disamping adanya fa ktor pengaturan debit air kelu ar dari Dam Pengatur Siruar oleh PLTA Asahan, disesuaikan dengan ke but uhan debit turbin PLTA. Pengaturan mana akan men yebabkan ketinggian muka air danau ju ga akan te rgantung pada pengatu ran debit Dam Pengatur Siruar. Adanya kewenangan PT.Inalum turut mengatur ketinggian muka air Danau Toba adalah sesuai dengan ketentuan pemerintah yang memberi izin kepada PT.Inalum untuk meng operasikan PLTA Asahan pada rentang elevasi ± 902,4M s/d ± 905 M, sebagaimana tertuang pada perjanjian dasar pembangunan PLTA Asahan; 6).Debit penggerak turbin PLTA Asahan dapat dikatakan hampir tidak dipengaruhi oleh ele vasi muka air danau (untuk PLTA Sigura-gura hanya dipengaruhi 2,69% dan PLTA Tangga hanya 0,03%) ; 7). ...
Collections
- MT - Human Ecology [2196]