Komunitas Perifiton dan Fitoplankton serta Parameter Fisiska-Kimia Perairan sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat.
Date
2009Author
Wijaya, Habib Krisna
Pratiwi, Niken T.M
Adiwilaga, Enan M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Sungai Cisadane merupakan sungai yang cukup besar di Jawa Barat dengan panjang ±140 kilometer. Sungai Cisadane yang berhulu di Gunung Pangrango memiliki daerah aliran sungai seluas 7.679,3 ha. Air dari Sungai Cisadane ini dimanfaatkan oleh penduduk sebagai air baku untuk air minum, irigasi, perikanan, media pembuangan limbah rumah tangga dan industri, sekaligus untuk kegiatan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Berkembangnya kegiatan penduduk tersebut di sepanjang aliran Sungai Cisadane dapat berpengaruh terhadap kondisi kualitas air sungai, karena hasil buangannya mengalir ke sungai sehingga mempengaruhi keberadaan organisme di dalamnya. Perubahan kondisi perairan dan pola hidrologi sungai menyebabkan perubahan komposisi komunitas perifiton dan fitoplankton. Untuk itu diperlukan suatu upaya pemantauan mengenai status kualitas Sungai Cisadane hulu melalui parameter fisika-kimia perairan serta menggunakan biota yang hidup di dalamnya, terutama perifiton yang keberadaannya relatif menetap di perairan sehingga lebih menggambarkan perubahan sungai. Dari parameter tersebut, maka dapat ditentukan kualitas air Sungai Cisadane. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan dan status perairan hulu Sungai Cisadane melalui struktur komunitas perifiton dan fitoplankton serta kualitas airnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dalam pengelolaan hulu Sungai Cisadane di masa yang akan datang. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni hingga November 2007 di tiga stasiun pengamatan. Penentuan stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan tataguna lahan di sekitar setiap stasiun. Pengambilan contoh perifiton, fitoplankton, dan air untuk analisis kualitas air dilakukan setiap bulan selama enam bulan. Pendekatan pencemaran di hulu Sungai Cisadane berdasarkan keberadaan perifiton dan fitoplankton digunakan klasifikasi saprobik dan koefisien saprobik, sedangkan untuk menentukan status perairan digunakan Indeks Kualitas Air-NSF. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh jumlah jenis perifiton sebanyak 62 genera yang berasal dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan Cyanophyceae, serta filum Protozoa. Di samping itu diperoleh fitoplankton sebanyak 50 genera dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan Cyanophyceae. Berdasarkan hasil penilaian kualitas air, kondisi sungai dengan parameter fisika-kimia yang tergolong baik, didapat Indeks Kualitas Air dalam kriteria status perairan yang baik pula. Kemudian berdasarkan klasifikasi dan koefisien saprobik menggunakan parameter biologi (perifiton dan fitoplankton) yang ditemukan menunjukkan pencemaran sungai yang terjadi masih rendah, dengan masukan bahan pencemar berupa bahan organik dan anorganik, namun masih dalam jumlah yang kecil.