Preferensi Konsumen Kopi Siap Seduh Antara Kopi Bubuk Dan Kopi Instant (Studi Kasus di Pedagang Kaki Lima Jalan Padjajaran, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat).
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen kopi bubuk dan kopi instant, menganalisis preferensi kosumen terhadap atribut kopi instant, menganalisis korelarasi antara atribut-atribut kopi instant dengan preferensi konsumen, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi sampel konsumen kopi. Prosedur pencarian responden dilakukan secara acak (random), berdasarkan judgment sampling (teknik ini dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian). Jumlah sampel konsumen kopi kesuluruhan sebanyak 100 orang, meliputi 50 sampel konsumen kopi instant dan 50 sampel konsumen kopi bubuk. Pengambilan sampel dilakukan di pedangang kaki lima di Jalan Padjajaran, dimulai dari depan kampus IPB Gunung Gede sampai dengan pusat perbelanjaan Ekalokasari. Konsumen yang dijadikan responden adalah konsumen yang membeli kopi dan langsung menyedu kopinya di pedagang kaki lima Jalan Padjajaran Kota Bogor.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang terhimpun kemudian diolah secara manual untuk mempermudah pengimputan data pada paket aplikasi komputer. Data yang terhimpun dianlisis sesuai dengan tujuaan penelitian menggunakan beberapa alat analisis. Pertama-tama analisis deskriptif digunakan untuk mengatahui karakteristik dan pola konsumen sampel konsumen serta untuk memplotkan variabel demografi dengan preferensi. Multiatibut Fishbein digunakan untuk mengetahui sikap sampel konsumen terhadap kopi instan. Hasil analisis Fishbein selanjutnya diuji menggunakan The Mann-Whitney U Test untuk mengetahui perbedaan preferensi.Hasil analisis Fishbein juga akan dianlisis mengunakan korelarasi Rank Spearman untuk mengetahui korelarasi antara atribut kopi instant dengan preferensi. Untuk mengetahui demografi terhadap preferensi, digunakan analisis Chi-Square.
Hasil analisis deskriptif Sebagaian besar pembeli dan langsung meminum kopi instant di pedangang kaki lima Jalan Padjajaran adalah laki-laki, berusia antara 17-27 tahun (56 persen) dan belum pernah menikah (54 persen). Sebagaian besar berpendidikan perguran tinggi (54 persen), yang berprofesi sebagai pegawai swasta (60 persen) dengan rata-rata pendapatan perbulan berkisar antara Rp 750.000–Rp 1.500.000 (46 persen). Tidak Berbeda jauh dengan konsumen kopi bubuk sebagian besar masih didomonasi laki-laki, berusia antara 28-38 tahun (44 persen) dan umumnya sudah menikah (84 persen), dengan jumlah anggota keluarga 3-4 orang (42 persen). Sebagian besar berpendidikan SMU (34 persen), yang berprofesi sebagai pegawai swasta (62 pesen) dengan rata-rata pendapatan perbulan berkisar Rp 750.000-Rp 1.500.000 (56 persen).
Berdasarkan analisis sikap Fishbein, sikap konsumen terhadap kopi langsung sedu di pedangang kaki lima Jalan Padjajaran Kota Bogor terutama kopi bubuk lebih positif dibandingkan dengan sikap konsumen terhadap kopi bubuk. Hal ini dapat dilihat dari nilai sikap konsumen kopi bubuk lebih besar dibandingkan nilai sikap konsumen kopi instan. Hasil penilaian sikap konsumen yang berbeda antara sampel konsumen kopi instant dan kopi bubuk, berpengaruh terhadap perbedaan preferensi terhadap konsumen kopi bubuk muapun kopi instan. Hasil perbedaan preferensi konsumen kopi diperoleh dari pengujian analisis Mann Wheitney antara preferensi konsumen kopi instant dan kopi bubuk.
Kolerasi atribut dengan preferensi konsumen membatu konsumen dalam pemasaran produk yang dikembangkan oleh produsen olahan kopi. Berdasarkah hasil uji kolerasi atribut dengan preferensi menggunakan analisis kolerasi Rank-Sperman, untuk konsumen kopi instant beberapa atribut yang berkorelarasi positif adalah harga, merek, kemasan, ampas, kemudahan memperoleh produk, komposisi dan aroma. Hasil kolerasi yang berbeda diperoleh dari pengujian atribut konsumen kopi bubuk, atribut yang memiliki kolerasi dengan preferensi adalah harga, kemasan, ampas, rasa manis, kekentalan, dan kualitas.
Hasil pengujian pengaruh antara variabel demografi dengan preferensi menggunakan alat analsisi chi-square, dari konsumen kopi instant variabel pendidikan dan jumlah keluarga berpengaruh terhadap preferensi kopi instant. Hasil yang berbeda diperoleh dari pengujian pengaruh variabel demografi terhadap preferensi konsumen kopi bubuk, dari keseluruhan variabel demografi yang diujikan tidak ada yang berpengaruh terhadap preferensi konsumen terhadap kopi bubuk.
Collections
- UT - Agribusiness [4624]