Studi pola patron-client masyarakat nelayan dan implikasinya terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan: studi kasus di Kecamatan Bangko Kabupaten Dati II Bengkalis Riau
View/ Open
Date
1994Author
Harto, Muhamad Syukri
Anwar, Affendi
Nasoetion, Lutfi Ibrahim
Mudikdjo, Koeswardhono
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: karakteristik/ciri dari setiap
lapisan masyarakat nelayan; hubungan kerja antara nelayan non tradisional (patron)
dengan buruh nelayan serta dengan nelayan tradisional pemilik (client); hambatanhambatan
yang mungkin dihadapi dalam usaha meningkatkan pendapatan nelayan
serta distribusinya; dan implikasi hubungan patron - client masyarakat nelayan
terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan.
v Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bangko (Bagan Siapi-api)
Kabupaten Bengkalis - Riau, dengan menggunakan data primer dan sekunder. pata
primer diperoleh melalui wawancara pada setiap lapisan rumah tangga nelayan di 2
desa. Untuk menelaah hubungan kerja patron - client masyarakat nelayan dan
implikasinya terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan seperti kondisi perumahan,
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, pola pengeluaran, peluang berusaha, peluang
bekerja serta peranan kelembagaan melalui programnya, dianalisa dengan deskreptif.
Sedangkan tingkat pendapatan dan distribusinya dianalisa dengan konsep return to
owned resources dan rasio gini.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa berdasarkan perbedaan peranan dalam
hubungan kerja nelayan serta jenis unit tangkapan yang digunakan, maka masyarakat
nelayan dapat dirinci dalam 4 lapisan yakni: nelayan non tradisional, nelayan
tradisional pemilik, buruh nelayan non tradisional dan buruh nelayan tradisional
pemilik dengan ciri-ciri yang berbeda. Perbedaan ini digambarkan oleh perbedaan
kemampuan dalam penyediaan modal usaha, sehingga menyebabkan terjadinya
hubungan kerja yang bersifat patron - client.
Berdasarkan tipologinya, terdapat satu patron dengan tiga pelapisan yakni:
(I) patron, memiliki unit tangkapan, unit pengolahan ikan (bangliaw), dan modal
dipinjamkan, disebut nelayan non tradisional I (patron); (2) patron yang sekaligus
client dari patron, memiliki unit tangkapan dan modal dipinjamkan, disebut nelayan
non tradisional II; (3) client yang sekaligus patron buruh nelayan, memiliki unit
tangkapan, disebut nelayan tradisional pemilik; (4) client yang terdiri dari buruh nelayan
non tradisional dan tradisional pemilik, disebut bumh nelayan. ...
Collections
- MT - Human Ecology [2241]