Karakteristik Kualitas Air Muara Sungai Cisadane Bagian Tawar dan Payau di Kabupaten Tangerang, Banten.
Abstract
Sungai Cisadane memiliki luas wilayah 1100 km2, sungai ini merupakan salah satu sungai utama di Propinsi Banten dan Jawa Barat. Penurunan kualitas air tersebut dapat terjadi sehubungan dengan masuknya berbagai limbah yang masuk ke sungai yang cenderung meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik kualitas air (tingkat pencemaran) Sungai Cisadane pada daerah muara sungai bagian tawar dan payau untuk kepentingan pengelolaan Sungai Cisadane. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijakan pengelolaan Sungai Cisadane secara berkelanjutan. Dahuri (2003) mengatakan bahwa sirkulasi air di daerah estuaria sangat dipengaruhi oleh aliran tawar yang bersumber dari badan sungai di atasnya dan air pasang yang berasal dari laut. Metode penelitian yang dilakukan adalah analisa laboratorium dan survey lapangan. Pengambilan contoh air sampel dilakukan di 2 stasiun yakni stasiun tawar yang berada di bagian tawar dari muara Sungai Cisadane (dekat Bandara Soekarno-Hatta), stasiun payau berada di bagian payau dekat pintu masuk muara Sungai Cisadane. Pengambilan sampel disesuaikan dengan saat kondisi air laut pasang dan surut. Analisis data meliputi perbandingan kualitas air permukaan dengan dasar, saat pasang dengan saat surut, dan stasiun tawar dengan staiun payau dengan uji statistik (uji t) untuk mengetahui pengaruh antara dua karakteristik kondisi (Walpole, 1995) pada air contoh muara Sungai Cisadane yang diuji. Kualitas air diketahui dengan menggunakan menggunakan Indeks Kualitas Air (IKA) STORET (Canter, 1977) dengan baku mutu PP No.82 tahun 2001 kelas 3. Kualitas air muara Sungai Cisadane tercemar baik pada bagian tawar, bagian payau, saat pasang, saat surut, lapisan permukaan, dan lapisan dasar. Kualitas air muara Sungai Cisadane tercemar berat untuk baku mutu PP RI No. 82 Tahun 2001.