Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Ketimpangan Kesejahteraan di Provinsi Jawa Barat
Abstract
Berdasarkan data BPS selama 5 tahun terakhir, Koefisien Gini Provinsi Jawa Barat mencatatkan angka di atas 0,4 atau lebih tinggi dari standar yang digunakan oleh organisasi dunia. Di sisi lain Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan penanaman modal asing tertinggi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara tingkat penanaman modal asing (PMA) yang dikelompokkan sesuai sektor yaitu PMA sektor primer, sekunder dan tersier terhadap ketimpangan di Provinsi Jawa Barat. Penelitian juga memasukkan variabel lain yaitu tingkat partisipasi angkatan kerja dan upah minimum kabupaten/kota ke dalam model. Metode yang digunakan adalah Random Effect Model (REM). Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan PMA sektor sekunder dan tingkat partisipasi angkatan kerja berpengaruh signifikan dalam mengurangi ketimpangan, sementara peningkatan upah minimum kabupaten/kota berpengaruh signifikan dalam meningkatkan ketimpangan. Based on BPS data for the last 5 years, the Gini Coefficient for West Java Province has recorded a figure above 0.4 or higher than the standard used by world organizations. On the other hand, West Java Province is one of the provinces with the highest foreign direct investment in Indonesia. The purpose of this study was to examine the relationship between the level of foreign direct investment (FDI) grouped according to sector, which are FDI in the primary, secondary, and tertiary sectors on inequality in West Java Province. The research also incorporates other variables, which are the labor force participation rate and district/city minimum wages into the model. The method used is the Random Effect Model (REM). The results of this study are that an increase in secondary sector FDI and the labor force participation rate have a significant effect on reducing inequality, while an increase in district/city minimum wages has a significant effect on increasing inequality.