Pendugaan Peubah Pohon dan Tegakan Jati Umur 70 Tahun di KPH Randublatung Menggunakan Citra Optik Pesawat Nirawak
Abstract
Penerapan penginderaan jauh di bidang kehutanan telah menjadi
perkembangan teknologi untuk kegiatan inventarisasi hutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pesawat nirawak dalam menghasilkan nilai estimasi peubah pohon dan tegakan jati umur 70 tahun di KPH Randublatung. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak PIX4Dmapper and ArcMap 10.5 untuk
menghasilkan Canopy Height Model (CHM) dan delineasi tajuk. Penggunaan Curve Expert bertujuan untuk mengetahui model regresi terbaik untuk peubah citra dalam menggambarkan peubah sebenarnya. Peubah pohon yaitu tinggi pohon dapat diduga dengan tinggi estimasi dari CHM dengan R2 0,777, dan diameter pohon dan diameter tajuk dapat diestimasi melalui diameter tajuk visual dengan R2 secara berurutan 0,460 ; 0,475. Peubah tegakan jati yaitu tinggi tegakan dapat diduga menggunakan tinggi estimasi rata-rata dari CHM dengan R2 0,826, dan diameter tegakan, diameter tajuk, lbds tegakan, dan jumlah pohon dapat diestimasi menggunakan diameter rata-rata tajuk visual dengan R2 secara berurutan 0,486; 0,464 ; 0,478 ; 0,342. Mengacu pada kualitas data yang diperoleh, penginderaan jauh berbasis pesawat nirawak dapat digunakan untuk mengestimasi peubah pohon dan tegakan jati pada umur 70 tahun di KPH Randublatung. Application of remote sensing in forestry has become a technological
development for forest inventory activities. This study aims to find out the ability of the application of unmanned aerial vehicle (UAV) to produce estimation value of teak tree variable and teak stand variable for age 70 years in KPH Randublatung. Data processing was performed using PIX4Dmapper and ArcMap 10.5 to produce Canopy
Height Model (CHM) and crown delineation. Curve Expert is used to see the best regression model for imagery variable to describe the actual variable. Tree dimension such as tree height can be estimated by height estimation of CHM with R2 0,777, tree diameter and actual crown diameter can be estimated by crown diameter from orthomosaic with R2 in order are 0,460 ; 0,475. Furthermore teak stand variable such as stand heights can be estimated by average estimation height of CHM with R2 0,826, and stand stem diameter, stand crown diameter, stand basal area, and number of trees can be estimate by average visual diameter of tree crown with R2 in order are 0,486; 0,464 ; 0,478 ; 0,342. Referring to the quality of the data generated, the application of UAV technology is able to produce estimated values that are able to approach the actual values in of teak tree variable and teak stand variable for age 70 years in KPH Randublatung.
Collections
- UT - Forest Management [3062]