Produksi stek mikro dan umbi mini sebagai propagula beberapa kultivar kentang (Solanum tuberrosum L.)
View/ Open
Date
1994Author
Khumaida, Nurul
G. A. Wattimena
Sjamsudin, Endang
Sopandie, Didy
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan kentang yang meningkat memberikan peluang bagi peningkatan
produk:si kentang di Indonesia baik oleh petani maupun pengusaha. Usaha peningkatan
produksi kentang di Indonesia tidak luput dari berbagai kendala. Salah satu
kendala yang penting adalah masalah pembibitan. Perbanyakan bibit kentang bermutu
dapat dilakukan dengan produksi umbi mini dengan stek mikro sebagai bahan
tanaman.
Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, yaitu produksi stek mikro melalui
kultur jaringan dan produksi umbi mini. Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui
pengaruh kultivar kentang (Solanum tuberosum L.), penambahan 2,4-D dan air
kelapa ke dalam media perbanyakan (MS) terhadap produksi stek mikro in vitro dan
(2) untuk mengetahui pengaruh kultivar dan volume pot terhadap produksi umbi mini
kentang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Antar Universitas
IPB dan Kebun Percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas selama
kurang lebih 11 bulan.
Rancangan yang digunakan pada percobaan produksi stek mikro adalah
Rancangan Acak Lengkap dengan tiga faktor. Faktor pertama adalah kultivar
dengan 13 kultivar, yaitu : Katahdin, Red Pontiac, Cipanas, DTO 28, Granola,
Nooksack, Norchip, Russet Burbank, EBA, Atlantic, premiere, diamant dan
MS42.3. Faktor kedua adalah 2,4-D dengan dua taraf perlakuan, yaitu 0.02 ppm
dan 0.04 ppm. Faktor ketiga adalah air kelapa dengan dua taraf, yaitu 7.5 % dan
15 % . Penelitian terdiri dari 52 kombinasi perlakuan dengan unit percobaa n terdiri
dari satu eksplan dengan dua buku per tabung kul tur dengan 13 ulangan.
Rancangan yang digunakan pada percobaan produksi umbi mini adalah
Rancangan Ac ak Kelompok dengan dua fakt or. Faktor perta ma adalah kultivar
dengan 13 kultivar (sama dengan di atas). Faktor kedua adalah volume pot dengan
empat taraf, yaitu 43 cm 3 , 86 cm3 , 115 cm3 dan 134 cm3.
Total kom binasi perlakuan
52 dengan unit percobaan terdiri dari 20 tanaman dengan empat blok.
Peubah yang diamati pada percobaan pr oduksi stek mikro meliputi : (I)
tinggi tunas, (2) buku pada tunas tertinggi, (3) jumlah buku dan tunas per tabung,
( 4) rasio buku tunas dan (5) bobot basah dan kering planlet. Pengamatan dilakukan
setiap minggu sejak minggu kedua sampai kedelapan kecuali pada peubah bobot
basah dan kering planlet hanya dilakukan pada 8 MST. Sedangkan peubah yang
diamati pada percobaan produksi umbi mini meliputi : (I) tinggi tanaman, (2) jumlah
buku, (3) jumlah umbi per tanaman , (4) diameter umbi, (5) bobot basah dan kering
umbi, (6) bobot basah dan kering umbi per tanaman, (7f jumlah umbi standar A
( < 1.0 g/umbi), (8) B (1.0 - 10.0 g/umbi) dan (9) C (> 10.0 g/umbi). Pengamatan
pada peubah vegetatif dilakukan setiap minggu sejak minggu kedua sampai dengan
minggu kedelapan, sedangkan peubah panen dilakukan pada saat dan setelah panen
(10 MST). ...
Collections
- MT - Fisheries [3019]