Biokonversi Limbah Pangan Menggunakan Teknik Flooding Larva Black Soldier Fly (BSF)
Date
2023Author
Putri, Dewi Apriliani
Chadirin, Yudi
Yuwono, Arief Sabdo
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah pangan di Indonesia secara umum belum terolah dengan baik dan
kebanyakan diangkut menuju TPA dengan kondisi open dumping, sehingga
berpotensi menyebabkan vektor penyakit akibat kontaminasi lalat rumah dan
gangguan kebauan pada sekitar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu
adanya manajemen limbah pangan dengan teknologi ramah lingkungan yang dapat
mereduksi limbah, mengurangi kebauan, dan mengurangi populasi lalat vektor
penyakit. Salah satu inovasi manajemen limbah pangan yang ramah lingkungan
adalah dengan menggunakan teknik flooding. Teknik flooding adalah teknik
membanjiri limbah pangan menggunakan larva black soldier fly.
Penelitian ini bertujuan menganalisis timbulan limbah,
mengimplementasikan teknik pembanjiran (flooding) larva black soldier fly (BSF)
pada proses biodegradasi limbah pangan, menganalisis proses biokonversi limbah
pangan menggunakan teknik pembanjiran (flooding), dan mengevaluasi efektivitas
kinerja teknik pembanjiran (flooding) larva black soldier fly (BSF) dalam proses
biodegradasi limbah pangan. Eksperimen ini menggunakan 4 (empat) perlakuan,
yaitu kontrol tanpa BSF (perlakuan A), membanjiri limbah pangan dengan larva
BSF dari 1 g telur (perlakuan B), membanjiri limbah pangan dengan larva BSF dari
5 g telur (perlakuan C), dan membanjiri limbah pangan dengan larva BSF 10 g telur
(perlakuan D). Pengukuran timbulan limbah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-
1994, pengukuran tingkat kebauan dilakukan menggunakan kuesioner dan panelis,
serta pengukuran indeks populasi lalat dilakukan menggunakan flygrill dengan
metode perhitungan berdasarkan Permenkes No. 50 Tahun 2017.
Timbulan limbah organik yang dihasilkan pada rumah tangga dipengaruhi
oleh jumlah anggota keluarga (r = 0,766 dan p = 0,045), begitupun dengan limbah
anorganik (r = 0,809 dan p= 0,028). Dari 4 (empat) perlakuan yang dilakukan,
pengolahan limbah pangan terbaik yaitu menggunakan perlakuan D yang memiliki
nilai reduksi dan WRI limbah tertinggi, yaitu sebesar 88,46% dan 6,32%/hari.
Selain itu, teknik flooding dengan kinerja terbaik berdasarkan nilai indeks populasi
lalat dan tingkat kebauan yaitu perlakuan D. Indeks populasi lalat terendah pada
akhir flooding yaitu menggunakan perlakuan D, yakni menghasilkan nilai sebesar
2 dengan tingkat kebauan di rentang -1,4 hingga -1,3.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2213]