Pengaruh Pembenah Tanah Jenis Senyawa Humat terhadap Pertumbuhan dan Produksi Okra (Abelmoschus esculentus L.) pada Latosol Dramaga
Abstract
Kesuburan tanah di daerah tropis terutama yang telah digunakan secara intensif memiliki kandungan bahan organik rendah. Senyawa humat merupakan produk akhir dari dekomposisi bahan organik yang terdiri dari asam fulvat, asam humat, dan humin. Senyawa humat berpotensi memberikan pengaruh cepat dalam meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman hortikultura dapat tumbuh baik pada tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi, salah satunya okra, sehingga pemberian senyawa humat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pembenah tanah jenis senyawa humat terhadap pertumbuhan dan produksi okra pada Latosol Dramaga. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Perlakuan kombinasi senyawa humat dan pupuk NPK meliputi: Kontrol (A0P0), ½NPK (A0P1), 1NPK (Standar) (A0P2), 1Humat+½NPK (A1P1), 1Humat+1NPK (A1P2), 2Humat+½NPK (A2P1), 2Humat+1NPK (A2P2), 3Humat+½NPK (A3P1), dan 3Humat+1NPK (A3P2). Dosis 1 Humat setara dengan 20 L/ha. Dosis 1 NPK adalah 200 kg Urea, 200 kg SP-36, dan 150 kg KCl/ha. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan senyawa humat dengan NPK secara umum berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi okra. Uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa pemupukan senyawa humat dan NPK menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot brangkasan, dan bobot buah segar yang nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan Kontrol, namun hanya cenderung lebih tinggi dibandingkan perlakuan NPK Standar. Nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) ≥ 100% dihasilkan oleh empat dari 6 perlakuan, yaitu perlakuan A3P2, A1P2, A2P2, dan A2P1. Senyawa humat efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi okra, dengan dosis rekomendasi 35,5 L/ha. Soil fertility in the tropics especially those that have been used intensively has a low organic matter content. Humic substances are the end products of organic matter decomposition consisting of fulvic acid, humic acid, and humin. Humic substances have the potential to have a quick effect on improving soil fertility. Horticultural crops can grow well in soil that has a high organic matter content, one of which is okra, so the provision of humic substances is expected to be effective and efficient in increasing plant productivity. This study was aimed to examine the effect of humic substances soil conditioner application on the growth and production of okra on Latosol Dramaga. This experiment used randomized block design with 9 treatment combinations and 3 replications, resulting in 27 experimental units. The treatment combination of humic substances and NPK fertilizer included: Control (A0P0), ½NPK (A0P1), 1NPK (Standard) (A0P2), 1Humat+½NPK (A1P1), 1Humat+1NPK (A1P2), 2Humat+½NPK (A2P1), 2Humat+1NPK (A2P2), 3Humat+½NPK (A3P1), and 3Humat+1NPK (A3P2). The dose of 1 Humat was equivalent to 20 L/ha. The dose of 1 NPK was 200 kg Urea, 200 kg SP-36, and 150 kg KCl/ha. The results of the analysis of variance showed that the combination of humic substances with NPK generally had a significant effect on increasing the growth and production of okra. Further test of DMRT showed that humic substances and NPK fertilization resulted in significantly higher plant height, leaf number, stover weight, and fresh fruit weight compared to the Control treatment, but only tended to be higher than the Standard NPK treatment. Values of Agronomic Effectiveness (RAE) ≥ 100% were produced by four of the 6 treatments, namely treatments A3P2, A1P2, A2P2, and A2P1. Humic substances are effective for increasing the growth and production of okra, with a recommended dose of 35.5 L/ha.