Strategi pengembalian dana pinjaman bergulir dalam program perhutanan sosial di KPH Bnadung Selatan
Abstract
BAKRYONO DAE. Strategi Pengembalian Dana Pinjaman Bergulir dalam
Program Perhutanan Sosial di KPH Bandung Selatan. Dibimbing oleh LETI
SUNDAWATI dan SONI TRISON.
Pemberian izin pemanfaatan hutan perhutanan sosial kepada kelompok tani
Cikancung seluas 28 ha di RPH Mandalawangi BPKH Ciparay KPH Bandung
Selatan di wilayah kerja perum perhutani yang berada di Desa Mekarlaksana untuk
mengelola lahan yang akan ditanami kopi dengan pola agroforestry dibawah
tegakan pinus. Pengelolaan tanaman kopi yang dilakukan kelompok tani Cikancung
membutuhkan biaya dalam pengelolaannya. Pada tahun 2019 KTH Cikancung
memperoleh pinjaman dana bergulir dari BPDLH untuk pengembangan usaha
tanaman kopi yang dijalankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan usaha kopi agroforestry di KTH Cikancung, bagaimana
efektivitas pemanfaatan pinjaman dana bergulir yang diberikan oleh BPDLH
kepada KTH Cikancung, apa yang mempengaruhi pengembalian pinjaman dan
bagaimana strategi yang perlu dimiliki anggota KTH Cikancung dalam
pengembalian dana bergulir kepada pihak BPDLH.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Mekarlaksana di wilayah kerja
perum perhutani RPH Mandalawangi, BKPH Ciparay, KPH Bandung Selatan.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2022. Metode pengumpulan
data dengan cara observasi lapangan dan wawancara kepada KTH Cikancung dan
pendamping lapang BPDLH, serta studi literatur. Analisis data dilakukan dengan
cara melakukan penilaian terhadap sikap, persepsi dan pendapat yang dianalisis
secara deskriptif kualitatif menggunakan kuesioner. Skor yang dipakai dalam
kuesioner penelitian ini skala likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan
pendapat dengan memberikan skor pada setiap variabel penilaian yang
menggunakan skala 1-4 dengan tidak menggunakan titik tengah. Analisis khi
kuadrat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel, seberapa kuat
hubungan yang terjadi antar variabel dan menyusun strategi secara sintesa untuk
penggunaan dana pinjaman bergulir.
Hasil analisis dengan menggunakan 3 variabel indikator penilaian seperti
ketepatan, tujuan dan pemantauan program ditemukan bahwa ketepatan 58%
menyatakan setuju, tujuan 70% menyatakan setuju dan pemantauan 64%
menyatakan setuju. Berdasarkan 3 indikator penilaian ini efektivitas penggunaan
dan pinjaman dinyatakan sudah efektif karena dapat meningkatkan pendapatan
petani dan meningkatkan fungsi kelestarian hutan. Faktor yang mempengaruhi
pengembalian dana pinjaman bergulir menggunakan 7 variabel. berdasarkan hasil
analisis khi kuadrat ditemukan 3 variabel yang mempengaruhi dan 4 variabel yang
tidak mempengaruhi dan menyusun sintesa strategi pengembalian pinjaman dana
bergulir agar pengembalian pinjaman tidak mengalami kemacetan sehingga dapat
digulirkan kembali. BAKRYONO DAE. Revolving Loan Refund Strategy in Social Forestry Program
at KPH Bandung Selatan. Supervised by LETI SUNDAWATI and SONI TRISON.
The granting of a social forestry forest utilization permit to the Cikancung
farmer group covering an area of 28 ha in the working area of Perhutani RPH
Mandalawangi BPKH Ciparay KPH South Bandung located in Mekarlaksana
village, granting management rights to the Cikancung farmer group to manage the
land to be planted with coffee with an agroforestry pattern. The management of
coffee plants carried out by the Cikancung farmer group requires costs in its
management. In 2019, the Cikancung farmer group obtained a BPDLH revolving
fund loan for the development of the coffee plantation business. The purpose of this
research is to find out how the management of agroforestry coffee business in KTH
Cikancung, how the effectiveness of the utilization of revolving fund loans
provided by BPDLH to KTH Cikancung, what affects loan repayment and what
strategies KTH Cikancung members need to have in returning revolving funds to
BPDLH.
This research was conducted in Mekarlaksana village in the work area of
Perhutani RPH Mandalawangi, BKPH Ciparay, KPH South Bandung. Data
collection was carried out in April-May 2022. Data collection methods were field
observations and interviews with KTH Cikancung and BPDLH field assistants, as
well as literature studies. Data analysis was carried out by assessing attitudes,
perceptions and opinions which were analyzed descriptively qualitatively using a
questionnaire. The score used in this research questionnaire is Likert scale used to
measure attitudes, perceptions, and opinions by giving a score on each assessment
variable using a scale of 1-4 with no midpoint. The chi squared analysis was used
to see the relationship between variables, how strong the relationship is between
variables and to develop a synthetic strategy for the use of revolving loan funds.
The results of the analysis using 3 variables of assessment indicators such as
accuracy, objectives and program monitoring found that the accuracy of 58%
agreed, the objectives of 70% agreed and monitoring 64% agreed. Based on these
3 assessment indicators, the effectiveness of the use and loans is declared effective
because it can increase farmers' income and improve the function of forest
sustainability. Factors affecting the return of revolving loan funds using 7 variables.
Based on the results of the chi squared analysis found 3 variables that affect and 4
variables that do not affect and synthesize a strategy for returning revolving loan
funds so that loan returns do not experience congestion so that they can be rolled
back.
