Implementasi Green Economy dan Nilai Tambah UMKM Jamu Olahan Kunyit di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor
Date
2023-08Author
Almayna, Shahrin
Falatehan, A Faroby
Hardjanto, Arini
Metadata
Show full item recordAbstract
Produk jamu olahan kunyit pada UMKM di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor
merupakan ciri khas tradisional Indonesia yang memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi
kesehatan, sehingga perlu dikembangkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek
keberlanjutan melalui pengembangan UMKM berbasis green economy. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi capaian implementasi green economy pada UMKM jamu
olahan kunyit, menganalisis struktur biaya dan penerimaan, nilai tambah, serta
rekomendasi pengembangan UMKM jamu olahan kunyit berbasis green economy di
Kecamatan Ciampea. Analisis dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
description scoring, analisis struktur biaya dan penerimaan, dan analisis nilai tambah
Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75 persen UMKM jamu olahan kunyit telah
berkomitmen dalam mengimplementasikan capaian green economy, memiliki biaya
variabel produksi rata-rata Rp14.527 per liter jamu kunyit asam dan Rp43.258 per kg
kunyit instan, serta memiliki rasio nilai tambah yang tinggi, dimana pada jamu kunyit asam
sebesar 44,23 persen dan jamu kunyit instan sebesar 67,74 persen. Adapun rekomendasi
pengembangan UMKM jamu olahan kunyit perlu difokuskan pada 4 aspek, yaitu aspek
produksi, pemasaran, manajemen usaha, dan keuangan yang berbasis green economy.