Karakteristik Kimia dan Spektrum Ekstrak Pigmen Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm) dan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum)
Abstract
Bunga kecombrang dan lengkuas merah memiliki warna bunga merah yang menarik, namun informasi mengenai karakteristik kimia dan spektrum ekstrak pigmen nya masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kimia dan spektrum ekstrak pigmen kecombrang dan bunga lengkuas merah. Sampel diekstraksi menggunakan pelarut metanol 70% yang diasamkan dengan metode ekstraksi sonikasi. Ekstrak pigmen bunga dianalisis senyawa fitokimia kualitatif, total fenolik, total antosianin monomerik, total flavonoid, aktivitas antioksidan metode DPPH dan FRAP, pengaruh variasi pH dan penyimpanan terhadap warna dan spektrum dan pemisahan serta identifikasi senyawa pigmen dominan menggunakan TLC dan LC-MS/MS. Data dianalisis secara statistik dengan uji t tidak berpasangan dan uji deskriptif.
Kedua ekstrak pigmen bunga mengandung senyawa fitokimia yaitu flavonoid, saponin dan tanin, dengan senyawa terpenoid, steroid dan alkaloid tidak terdeteksi. Kandungan total fenolik, total antosianin monomerik, total flavonoid dan aktivitas antioksidan metode FRAP tertinggi dimiliki oleh ekstrak pigmen bunga lengkuas merah yaitu sebesar 57,74 ± 4,53 mg GAE/g bunga segar bk, 0,10 ± 0,00 mg Cy-3- gE/g bunga segar bk, 9,34 ± 0,74 mg QE/g bunga segar bk dan 27,96 ± 2,91 mg AAE/g bunga segar bk. Ekstrak pigmen bunga kecombrang memiliki nilai IC50 yang lebih kecil yaitu 24,99 ± 0,31 mg/L. Variasi pH dapat mempengaruhi warna ekstrak pigmen kedua jenis bunga, di mana terjadi perubahan warna dari merah, tidak berwarna, ungu dan kuning pada variasi pH 1-14. Ekstrak pigmen bunga lengkuas merah memiliki kestabilan warna yang unik pada pH 6 dan 8, yaitu memiliki kemampuan mempertahankan warna merahnya selama 9 hari pengamatan. Profil spektra ekstrak pigmen bunga kecombrang memiliki dua puncak penyerapan maksimum yaitu 278 – 279 nm dan 512 nm. Pada ekstrak pigmen bunga lengkuas merah memiliki tiga puncak penyerapan yaitu 266 – 267 nm, 348 – 349 nm dan 513 – 514 nm.
Pemisahan komponen senyawa pigmen ekstrak bunga kecombrang menggunakan TLC menghasilkan sebanyak 5 bercak (spot) dengan nilai Rf 0,53 diprediksi merupakan sianidin-3-glukosida. Pada ekstrak pigmen bunga lengkuas merah menghasilkan sebanyak 7 bercak (spot) dengan nilai Rf 0,43 diprediksi merupakan sianidin. Senyawa penyusun warna dominan pada ekstrak pigmen bunga kecombrang teridentifikasi dengan produk massa ion 287 m/z dan 449 m/z adalah senyawa sianidin-3-glukosida. Senyawa penyusun warna dominan pada ekstrak pigmen bunga lengkuas merah teridentifikasi dengan produk massa ion 287 m/z, 449 m/z dan 595 m/z adalah senyawa sianidin-3-rutinosida. Ekstrak pigmen bunga lengkuas merah secara kuantitatif mengandung senyawa fitokimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak pigmen bunga kecombrang. Kedua ekstrak pigmen menunjukkan karakteristik senyawa pigmen antosianin kelompok sianidin yang tidak terasilasi dan tidak terkopigmentasi.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2276]