Evaluasi Target SDGs 14 terhadap Status Stok Ikan di Selat Sunda
Abstract
Penelitian ini mengkaji pencapaian Target 14.4 dari Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan ke-14 (SDG 14) di perairan Selat Sunda, Indonesia, dengan fokus
pada analisis data tangkapan ikan untuk mengetahui batas aman secara biologi.
Penelitian ini menggunakan data sekunder panjang 7 jenis ikan demersal dan 6 jenis
ikan pelagis yang diperoleh dari ikan hasil tangkapan nelayan di sekitar perairan
Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Banten pada tahun 2013 sampai 2016.
Data yang dikumpulkan meliputi tingkat kematangan gonad (TKG), ukuran
pertama kali tertangkap (Lc), ukuran pertama kali matang gonad (Lm), laju
eksploitasi dan tangkapan maksimum lestari (MSY). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi yang belum ideal dalam keberlanjutan sumber daya ikan dan
pengelolaan perikanan. Tingkat kematangan gonad rendah pada beberapa jenis ikan
menandakan rendahnya kemampuan reproduksi dan adanya indikasi pertumbuhan
penangkapan berlebihan sebelum mencapai kematangan. Tingkat eksploitasi ikan
yang tinggi mengindikasikan tekanan penangkapan yang signifikan terhadap
sumber daya ikan. Ukuran pertama matang gonad juga tercatat rendah,
menghambat pertumbuhan ikan karena tertangkap sebelum mencapai kematangan
reproduksi. Analisis lebih lanjut menunjukkan rasio produksi aktual ikan dan upaya
penangkapan aktual melebihi batas yang berkelanjutan. Ada indikasi terjadinya
potensi overfishing pada beberapa jenis ikan di perairan Selat Sunda. Dalam batasan
target SDG 14.4 informasi dari kegiatan perikanan di perairan Selat Sunda belum
dalam batas aman secara biologi dan potensial tidak berkelanjutan. Kondisi ini
menunjukan belum sesuai dengan target capaian SDG 14. Sehingga diperlukan
implementasi praktik panen berimbang yang meminimalkan dampak negatif pada
ekosistem perairan dan mempertimbangkan ukuran dan komposisi spesies.