Keragaan Ratun dan Modifikasi Ratun Salibu pada Sistem Budidaya Multikanopi
Date
2023-08-10Author
Simarmata, Marolop Jeremi
Juanedi, Ahmad
Purnamawati, Heni
Lubis, Iskandar
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan teknologi multikanopi dengan sistem sisip dan modifikasi teknik
ratun yang disebut “salibu” dalam budidaya padi diharapkan dapat memberikan
manfaat berupa peningkatan potensi hasil melalui luas panen vertikal dan intensitas
panen. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari performa pertumbuhan,
fisiologi, dan hasil dari tanaman padi yang telah diratun pada sistem budidaya
multikanopi dan menetapkan kombinasi varietas yang memiliki performa terbaik.
Multikanopi dilakukan dengan penanaman varietas pendek (Inpari 32, Inpari 33,
dan Inpari 43) secara kombinasi dengan varietas tinggi (IPB 3S, IPB 9G, dan
Batang Piaman). Varietas pendek dipindah tanam dengan jarak tanam 4:1 dengan
jarak 30 cm dan 15 cm. Varietas tinggi dipindah tanam di antara baris tanaman
pendek. Setelah panen tanaman induk, ratun salibu konvensional dan ratun
modifikasi salibu diamati pertumbuhan dan produksinya. Penampilan multikanopi
menunjukkan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan monovarietas.
Teknik ratun modifikasi salibu lebih baik dari ratun konvensional pada seluruh sifat
morfologi, fisiologis, serta bobot hasil gabah. Memanfaatkan padi yang lebih tinggi
sebagai tanaman sisip untuk multikanopi yang dikombinasikan dengan ratun salibu
yang dimodifikasi dapat direkomendasikan untuk mendapatkan keuntungan dari
peningkatan intensitas panen sebagai strategi pemanfaatan lahan. The use of multicanopy technology with an insert system and modification of
the ratoon technique called "salibu" in rice cultivation is expected to provide
benefits in the form of increased yield potential through vertical harvest area and
harvest intensity. This research aimed to study the growth performance, physiology,
and yield of ratooned rice plants in a multi-canopy cultivation system and determine
the combination of varieties that had the best performance. Multi-canopy was
carried out by planting short varieties (Inpari 32, Inpari 33, and Inpari 43) in
combination with tall varieties (IPB 3S, IPB 9G, and Batang Piaman). Short
varieties were transplanted with a spacing of 4:1 with a distance of 30 cm and 15
cm. Tall varieties are transplanted between rows of short plants. After harvesting
the mother plants, the conventional and modified crusader rats were observed for
growth and production. Multi-canopy performances showed higher yields when
compared to monovarieties. The modified cruciferous rattan technique was better
than conventional ratoons in all morphological, physiological properties, and grain
yield weight. Utilizing taller paddy as a multicanopy insert crop in combination
with modified crucian carp can be recommended to benefit from increased crop
intensity as a land use strategy.
Collections
- MT - Agriculture [3780]