Seleksi dan penggunaan galur Trichodeuna untuk meningkatkan laju pengomposan jerami padi
View/ Open
Date
1994Author
Mala, Yanti
Anas, Iswandi
Rifai, Mien A.
Yahya, Sudirman
Metadata
Show full item recordAbstract
Jerami padi adalah sumber bahan organik tanah sawah
yang potensial. Hal ini disebabkan karena jerami padi dapat
meningkatkan ketersediaan hara dan efcsiensi pemupukan.
Dihasilkan setiap tahun dalam jumlah yang banyak dan
tersedia di tempat bila diperlukan (in situ).
Kendala utama dalam pemanfaatannya adalah tingginya
kadar selulosa dan lignin jerami padi tersebut yang menyebabkan
lamanya jerami mengalami pelapukan secara alamiah.
Apabila digunakan jerami segar secara langsung, akan
mengganggu terhadap awal pertumbuhan tanaman serta menyulitkan
pengolahan tanah. Selanjutnya dikuatirkan sebagai
penyumbang gas metan terbesar, karena terjadinya
proses dekomposisi secara anaerob. Akibatnya, pemanfaatan
jerami padi segar sebagai sumber bahan organik tanah sawah
sering diabaikan petani, apalagi petani diburu oleh waktu
tanam yang relatif pendek setelah panen.
Salah satu usaha untuk mempercepat proses dekomposisi
tersebut adalah dengan mengomposkannya secara aerobik. Salah
satu faktor penentu kecepatan perombakan, adalah tersedianya
organisme perombak penghasil enzim-enzim yang sesuai
dengan bahan yang akan dirombaknya. Banyak peneliti
melaporkan bahwa Trichoderma adalah salah satu jamur yang
potensial untuk merombak jerami padi, karena Trichoderma
mempunyai enzim-enzim selulosa yang lengkap dibandingkan
dengan jamur lainnya, mempunyai habitat yang luas dan
spesies yang banyak, sehingga dengan demikian mempunyai
daya tumbuh dan kemampuan yang berbeda-beda dalam merombak
jerami padi.
Tujuan penelitian ini adalah, 1. Memp8roleh galur
Trichoderma yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
mengomposkan jerami padi. 2. Mempelajari pengaruh inokulasi
galur Trichoderma terhadap laju pengomposan jerami
padi. Telah dilakukan isolasi dari 170 contoh yang
berasal dari 82 contoh kayu lapuk, 59 contoh tanah, 21
contoh jerami lapuk dan 8 contoh kotoran sapi yang dikoleksi
dari beberapa daerah di Provinsi Sumatera Barat.
Hasil isolasi diperoleh 60 galur Trichoderma yang terdiri
dari 48% berasal dari kayu lapuk, 45% dari tanah dan 7%
berasal dari jerami padi, sedangkan dari kotoran sapi
tidak ditemukan. ...
Collections
- MT - Agriculture [3778]