Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Batang Gading Pt. Satya Kisma Usaha, Jambi Dengan Aspek Khusus Pemanenan
Abstract
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi populer beberapa tahun belakangan ini. Hal ini dapat dilihat dari pertambahan luas areal pertanaman kelapa sawit yang meningkat dari tahun ke tahun yang diikuti dengan peningkatan produksi minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) di Indonesia. Selain itu CPO dan PKO merupakan andalan ekspor non migas untuk menghasilkan devisa bagi negara.Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor CPO dan PKO dari tahun ke tahun. Kegiatan magang dilaksanakan mulai tanggal 07 Februari 2005 sampai tanggal 07 Juni 2005 di Kebun Batang Gading, PT. Satya Kisma Usaha, Jambi. Kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja terutama yang berkaitan dengan proses kerja nyata yang ada di lapang, serta mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari kampus di lapang. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit yang sehat dan mampu berproduksi dengan baik. Kondisi lingkungan yang sesuai dapat mendukung pencapaian produksi yang maksimal. Kegiatan pemeliharaan kelapa sawit meliputi kegiatan: pengendalian gulma baik secara kimia maupun mekanis, pemupukan, pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air, penunasan, dan pengendalian hama dan penyakit. Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang mendapat perhatian yang besar, merupakan hasil dari semua kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan. Hasil panen yang diperoleh merupakan sumber pemasukan langsung bagi perusahaan lewat penjualan Tandan Buah Segar (TBS), CPO dan PKO. Pengorganisasian dan pengelolaan panen yang baik akan mencapai produktifitas dan efisiensi panen yang diinginkan. Faktor iklim terutama curah hujan akan mempengaruhi potensi produksi dan kegiatan panen secara langsung. Faktor ketersediaan tenaga kerja, alat panen,angkutan panen, topografi areal, keadaan tanaman lingkungan sekitarnya, sistem pengawasan akan berdampak pada pelaksanaan pemanenan di lapang.