Analisis Produktivitas Usaha Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung Di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Putwakarta, Propinsi Jawa Barat
Abstract
Usaha perikanan yang dilakukan di Kecamatan Jatiluhur dapat digolongkan menjadi usaha perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Usaha pemanfaatan sumberdaya perairan umum bagi usaha budidaya ikan yang sekarang ini berkembang pesat adalah usaha budidaya dalam KIA. Jenis ikan terbanyak yang dibudidayakan petani ikan di Waduk Jatiluhur adalah Ikan Mas dan Ikan Nila. Para petani ikan dalam pengusahaan jaring apung terbagi menjadi dua yaitu rnonokultur dan polikultur. Hasil perhitungan analisis usaha budidaya ikan dalam KJA menunjukkan kedua usaha menguntungkan. Pendapatan rata-rata jenis usaha monokultur adalah Rp 159.233.246,OO dan jenis usaha polikultur sebesar Rp 253.804.786,OO sehingga didapat R/C untuk usaha monokultur sebesar 1,35 sedangkan R/C untuk jenis usaha polikultur sebesar 1,70. Produktivitas rata-rata jenis usaha polikultur lebih besar dibandingkan dengan jenis usaha monokultur. Hal mendasar yang menyebabkan ini terjadi karena output yang dihasilkan jenis usaha polikultur lebih besar yaitu 318.417,67 Kg sedangkan jenis usaha monokultur sebesar 118.256,OO Kg. Hal ini terjadi karena pada jenis usaha polikultur terdapat dua jaring dalam satu unit atau memelihara dua jenis ikan. Uji t yang dilakukan pada produktivitas input-input produksi budidaya ikan dalam KJA di Waduk Jatiluhur menyatakan adanya perbedaan yang nyata, kecuali pada produktivitas tenaga ketja dan biaya tetap. Berdasarkan uji f dan analisis usaha yang dilakukan budidaya ikan jenis usaha polikultur lebih menguntungkan daripada petani ikan jenis usaha monokultur.