Analisis Pengembangan Konsep Green Tourism dengan Pendekatan Behavioral Economics (Studi Kasus: Pantai Pulau Pramuka)
Abstract
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, penerimaan
devisa negara dari sektor pariwisata adalah sebesar 4,26 miliar US$. Nilai tersebut
menjadikan sektor ini menempati urutan keempat sebagai penyumbang tertinggi
perekonomian negara. Salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi pada tahun
2022 adalah Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Pramuka. Namun, sayang potensi
yang dimiliki tidak berbanding lurus dengan pengelolaan sumber daya alam dan
ekosistem lingkungannya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
mengidentifikasi kondisi dan nilai kesesuaian wisata, menganalisis tingkat
kesediaan wisatawan, serta mengidentifikasi strategi kebijakan dalam
mengembangkan konsep green tourism di Pantai Pulau Pramuka. Metode analisis
data yang digunakan adalah perhitungan indeks kesesuaian wisata, analisis
willingness to pay (WTP), serta MULTIPOL. Hasil penelitian menunjukkan nilai
indeks kesesuaian wisata untuk kategori pantai di Pulau Pramuka termasuk dalam
kelas S2 atau layak jika dijadikan sebagai kawasan rekreasi. Dengan nilai IKW pada
kedua pantai sebesar 69,04% dan 71,24%. Estimasi nilai willingness to pay yang
bersedia dibayarkan oleh wisatawan untuk membeli paket wisata adalah sebesar
Rp. 30.000 dengan total penerimaan tertinggi yang didapatkan oleh Pulau Pramuka
sebesar Rp. 693.810.000. Rekomendasi kebijakan dalam mendukung
pengembangan konsep green tourism adalah program zero waste management dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia. Based on the 2022 Central Statistics Agency (BPS) report, the country's
foreign exchange earnings from the tourism sector amounted to 4,26 milion US$.
This value makes this sector ranks fourth as the highest contributor to the country's
economy. One of the most visited tourist objects in 2022 is the Thousand Islands to
be precise on Pramuka Island. However, it's a pity that the potential that is owned
is not directly proportional to the management of natural resources and the
environmental ecosystem. Therefore, the purpose of this study is to identify the
conditions and value of tourism suitability, analyze the level of tourist willingness,
and identify policy strategies in developing the concept of green tourism on
Pramuka Island Beach. The data analysis method used is the calculation of the
tourism suitability index, willingness to pay (WTP) analysis, and MULTIPOL. The
results showed that the value of the tourism suitability index for the beach category
on Pramuka Island was included in the Masters class or feasible if used as a
recreation area. With IKW values on both coasts of 69,04% and 71,24%. The
estimated willingness to pay value that is willing to be paid by tourists to buy tour
packages is 30,000 IDR with the highest total revenue received by Pramuka Island
of 693,810,000 IDR. Policy recommendations in supporting the development of the
concept of green tourism are zero waste management programs and developing the
quality of human resources.