Keragaman dan Sebaran Sagu (Metroxylon Spp) di Kabupaten Luwu Timur
Date
2023-08-07Author
Prasetyo, Rian
Bintoro, Mochammad Hasjim
Sudradjat
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan tanaman sagu dinilai sangat penting. Selain mempunyai banyak manfaat, tanaman sagu juga bisa tumbuh dengan daya toleransi tinggi terhadap lingkungan. Potensi dari pati sagu yang tinggi, memungkinkan sagu menjadi salah satu komoditas untuk diversifikasi pangan nasional. Sagu di Kabupaten Luwu Timur dapat dibedakan melalui ada dan tidaknya duri, kerapatan duri, ukuran batang, warna daun dan batang. Berbagai macam aksesi tersebut dibedakan berdasarkan morfologi seperti warna kuncup daun muda anakan, ukuran dan kerapatan duri, kekerasan dan letak duri, warna pelepah daun, diameter dan tinggi batang serta warna pati. Oleh karena itu, karakterisasi berbagai aksesi sagu di Kabupaten Luwu Timur juga sangat penting dilakukan untuk melihat kekerabatan sagu sebagai bentuk pengembangan aksesi sagu yang memiliki produktivitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan morfologi dan produksi, mempelajari hubungan kekerabatan antar aksesi berdasarkan informasi, morfologi dan genetik, serta mengetahui ciri morfologi yang dapat membedakan antar aksesi sagu yang terdapat di Kabupaten Luwu Timur.
Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dua aksesi sagu di Kabupaten Luwu Timur. Pengambilan data aksesi sagu berdasarkan dari informasi petani dan pemilik kebun sagu sebagai key informan. Key informan dipilih berdasarkan pengalaman serta pengetahuan tentang aksesi sagu pada beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu Timur, pengamatan dilakukan pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Wotu, Kecamatan Kalaena dan Kecamatan Mangkutana. Terdapat 18 sampel tanaman sagu yang telah masak tebang, pada setiap lokasi sampel dibuat plot dengan ukuran 50 m x 50 m (2500 m2 ) untuk menghitung produktivitas tanaman sagu setiap Kecamatan. Pengamatan dilakukan terhadap karakter-karakter morfologi, produksi dan genetik. Data mengenai karakter morfologi didapatkan dengan cara pengamatan secara langsung melalui pengukuran (data kuantitatif) dan pemotretan (data kualitatif) pada bagian batang dan daun tanaman sagu pada pohon yang telah ditebang, kemudian dilakukan proses analisis proksimat pada pati kering sagu serta mengambil daun muda pada anakan sagu untuk analisis RAPD, serta mencari dan menghitung letak dan luas sebaran sagu yang terdapat di Kabupaten Luwu Timur menggunakan bantuan citra satelit Google Earth Pro.
Sagu di Kabupaten Luwu Timur terdapat dua aksesi yaitu aksesi Battang dan Uwwu, kedua aksesi tersebut memiliki perbedaan pada karakter morfologi yaitu batang dan warna anak daun. Battang aksesi Uwwu tidak memiliki sisa pelepah dan tidak ditumbuhi lumut sehingga terlihat lebih mulus, sedangkan batang aksesi Battang terdapat sisa pelepah yang menempel sehingga banyak ditumbuhi lumut. Warna kulit batang dua aksesi dominan berwarna coklat, warna anak daun anakan berwarna hijau kekuningan dan hijau zaitun sedang, namun pada aksesi Uwwu di Wotu berwarna jingga kemerahan sedang. Produksi tertinggi terdapat pada aksesi Battang di Kalaena 1 yaitu mencapai 376,20 kg pati kering per pohon dan terendah terdapat pada aksesi Battang di Mangkutana 2 yaitu 171,15 kg pati kering per pohon. Pada umumnya aksesi sagu di Kabupaten Luwu Timur memiliki produksi yang tinggi karena produksi pati kering per pohon >200 kg. Hanya aksesi Battang di Mangkutana 2 yang memiliki produksi pati kering per pohon <200 kg sehingga secara keseluruhan aksesi sagu di Kabupaten Luwu Timur dapat dikembangkan menjadi klon unggul.
Komposisi kimia pati sagu dari dua aksesi telah memenuhi standar SNI 01-3729:2008 pada parameter kadar abu (maksimal 0,5%), kadar air (maksimal 13%) sedangkan parameter serat kasar terdapat aksesi yang memiliki kadar serat lebih dari 0,5% sehingga tidak memenuhi standar mutu SNI (maksimal 0,5%) yaitu aksesi Battang di Wotu dan Battang di Kalaena. Hasil analisis karakter genetik tanaman sagu di Kabupaten Luwu Timur, terdapat 3 aksesi yang terdiri atas tiga kelompok namun memiliki kekerabatan yang sangat dekat. Aksesi Uwwu di Wotu 3 dengan aksesi Battang di Wotu 2 merupakan aksesi yang memiliki kekerabatan terdekat (99%). Kekerabatan terkecil ditunjukan pada aksesi Battang di Kalaena 1 dan aksesi Battang di Kalaena 2 (92%).
Berdasarkan interpretasi visual citra satelit Google Earth Pro didapatkan luasan areal sagu di Kabupaten Luwu Timur seluas 75,53 ha. Kecamatan Malili merupakan daerah dengan luasan terbesar yaitu sebesar 54,23 ha dan Kecamatan Mangkutana merupakan daerah dengan luasan areal sagu terkecil yaitu 1,33 ha.
Collections
- MT - Agriculture [3799]