Potensi Sumberdaya Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng, Bali
Date
2023Author
Rihhadatul’aisy, Mutiara Putri
Yulianda, Fredinan
Yulianto, Gatot
Metadata
Show full item recordAbstract
Potensi ekosistem mangrove yang berada di Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng tergolong cukup tinggi untuk dijadikan ekowisata, hal ini didukung oleh keanekaragaman jenis mangrove yang beragam, potensi biota yang tinggi, dan objek pemandangan yang indah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumberdaya mangrove untuk pemanfaatan ekowisata serta merumuskan strategi pengelolaan ekowisata mangrove di Desa Pejarakan, Kabupaten Buleleng, Bali. Penelitian ini berlokasi di ekosistem mangrove PT Agung Menjangan Mas, Tambak Pejarakan BBRBLPP, Desa Pejarakan. Data yang diambil berupa data parameter kesesuaian wisata mangrove, parameter lingkungan, dan parameter sosial ekonomi. Analisis yang dilakukan berupa analisis kesesuaian wisata (IKW), daya dukung kawasan, willingness to pay, persepsi masyarakat, serta analisis SWOT. Hasil penelitian yang didapat sesuai untuk dikembangkan menjadi ekowisata dengan nilai IKW kategori sesuai pada dua titik dan sangat sesuai pada satu titik. Nilai DDK sebesar 234 orang pengunjung per hari dengan panjang lintasan tracking mangrove sepanjang 1.461 meter. Analisis WTP yang didapat untuk tiket masuk sebesar Rp. 15.833, strategi pengembangan yang dapat dilakukan adalah strategi agresif, dan memiliki tiga prioritas strategi utama. The potential of mangrove ecosystems in Pejarakan Village, Buleleng Regency, is quite high to be used as ecotourism; this is supported by the diversity of diverse mangrove species, high biota potential, and beautiful scenic objects. This study aims to analyze the potential of mangrove resources for ecotourism utilization and formulate a mangrove ecotourism management strategy in Pejarakan Village, Buleleng Regency, Bali. This research is in the mangrove ecosystem of PT Agung Menjangan Mas, BBRBLPP Teaching Pond, and Pejarakan Village. The data taken is in the form of data on mangrove tourism suitability parameters, environmental parameters, and socioeconomic parameters. The analysis carried out is in the form of tourism suitability analysis (IKW), regional carrying capacity, willingness to pay, community perception, and SWOT analysis. The results of the research obtained are suitable to be developed into ecotourism, with the IKW value of the category at two points and very appropriate at one point. The DDK value is 234 visitors per day with a mangrove tracking track length of 1.461 meters. According to the WTP analysis obtained for entrance tickets of Rp. 15.833, the development strategy that can be done is aggressive and has three main strategic priorities.