Identifikasi Wilayah Konservasi dengan Menggunakan Perangkat Lunak Marxan di Pulau Maratua dan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan habitat pesisir dan laut yang ada di Pulau Maratua dan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur dengan menggunakan data Aster. Selain itu penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengidentifikasi wilayah yang cocok untuk dijadikan Kawasan Konservasi Laut (KKL) di wilayah kajian yang terletak antara 2º5´2.4″ - 2º18´57,6″ LU dan 118º30´14,4″ - 118º44´16,8″ BT. Pemetaan habitat pesisir dan laut diperoleh dari hasil klasifikasi data Aster tahun 2004 yang terletak di wilayah kajian. Data tersebut diklasifikasi dengan menggunakan klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised) dengan menggunakan program ER Mapper 7.0. Peta tipe habitat pesisir dan laut digunakan sebagai salah satu input yang akan digunakan Marxan, suatu perangkat lunak sistem informasi geografis, untuk mengidentifikasi wilayah konservasi. Peta habitat yang dihasilkan dari hasil klasifikasi data Aster menghasilkan enam tipe habitat yang terdiri dari danau, gosong, terumbu karang, padang lamun, laguna dan vegetasi darat. Identifikasi wilayah konservasi dengan menggunakan Marxan menghasilkan lima skenario kawasan konservasi dengan target konservasi yang berbeda-beda. Skenario 1 memiliki luas 3204 ha, selanjutnya untuk Skenario 2, 3, 4, dan 5 secara berturut-turut adalah 3866 ha, 3275 ha, 3866 ha, 3771 ha, dan 3128 ha. Secara keseluruhan dari luas area tersebut persentase wilayah konservasi berkisar 20,44 – 25,27 % dari luas Area of Interest. Skenario KKL tersebut dapat dijadikan rekomendasi untuk perencanaan Kawasan Konservasi Laut di Pulau Maratua dan Pulau Kakaban.