Kondisi Tingkat Risiko Gangguan K3 dalam Kegiatan Pengelolaan Hutan Menggunakan Pendekatan Remote Sensing di RPH Takokak, KPH Sukabumi
Abstract
Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman tinggi dan berperan
penting bagi kehidupan manusia sehingga perlu dikelola secara lestari. Pengelolaan
hutan lestari tidak hanya memperhatikan aspek produktivitas tetapi menuntut
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Remote sensing
dimanfaatkan dalam memberikan informasi mengenai sumber bahaya
menggunakan data geospasial untuk menganalisis tingkat risiko gangguan K3
dalam kegiatan pengelolaan hutan di RPH Takokak, KPH Sukabumi. Terdapat
enam sumber bahaya sebagai parameter yaitu kemiringan lereng, ketinggian, curah
hujan, jenis tanah, kerapatan vegetasi, dan aksesibilitas menggunakan metode
skoring serta tingkat kecelakaan kerja yang ditujukan kepada stakeholder melalui
metode kuesioner. Dari lima kelas klasifikasi, kelas 3 mendominasi lokasi dengan
tingkat risiko gangguan K3 sedang yakni seluas 1661,02 ha atau 77,36%, serta
seluas 0,49 ha atau 0,02% termasuk dalam kelas risiko 4 dengan tingkat risiko
gangguan K3 tinggi. Hasil dan rekomendasi dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi kepada Perum Perhutani dalam mengelola kawasan hutan
khususnya manajemen risiko dan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.
Kata kunci: kecelakaan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, remote sensing Indonesian forests are known to have high diversity and play an important
role in human life, so they need to be managed sustainably. Sustainable forest
management does not only pay attention to productivity aspects but also demands
protection of Occupational Safety and Health (OSH). Remote sensing is used to
provide information about hazard sources using geospatial data to analyze the level
of risk of OSH disturbance in forest management activities at RPH Takokak, KPH
Sukabumi. There are six hazard sources as parameters, namely slope, elevation,
rainfall, type of soil, vegetation density, and accessibility, as well as the history of
work accidents which are addressed to forest management stakeholders through the
questionnaire method. From the five classification classes, it was found that the
study location was dominated by class 3 classification or had a moderate level of
risk of OSH disturbances with an area of 1.661,02 ha or 77.36%, and an area of
0.49 ha or 0.02% included in risk class 4 or had a high level of risk of OSH
disturbances. The results and recommendations of this study are expected to
provide information to Perum Perhutani in managing forest areas, especially risk
management and can become a reference for further research.
Keywords: occupational safety and health, remote sensing, work accident
Collections
- UT - Forest Management [3062]