Show simple item record

dc.contributor.advisorTaufik, Muh
dc.contributor.authorHidayat, Rahmat
dc.date.accessioned2023-08-05T05:54:22Z
dc.date.available2023-08-05T05:54:22Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123095
dc.description.abstractPemahaman dan informasi kekeringan secara spasial dan temporal mengenai potensi perubahan karakteristik kekeringan di masa depan diperlukan untuk mengelola risiko kekeringan, mengurangi kemungkinan dampak bagi lingkungan dan berbagai sektor sosial-ekonomi, terutama di bawah perubahan iklim dengan adanya potensi peningkatan kekeringan. Studi ini menyelidiki pola spasial dan temporal kekeringan di Provinsi Riau, Indonesia, berdasarkan data model CMIP6 dengan indeks Standarized Precipitation Index (SPI) dan Standarized Precipitation Evapotranspiration Index (SPEI). Perhitungan SPI dan SPEI berdasarkan pada akumulasi nilai 3 bulanan (SPI3 dan SPEI3) dan 12 bulanan (SPI12 dan SPEI12). Proyeksi skenario CMIP6 yang dipilih yaitu SSP245 dan SSP585 periode 2031-2060. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan karakteristik kekeringan yaitu frekuensi, durasi, intensitas, tingkat keparahan, dan luasan area kekeringan di Provinsi Riau. Hasil studi menunjukkan bahwa frekuensi kekeringan historis sebesar 13,72% dengan durasi 4 bulan pada skala 3 bulanan, dan 7% dengan durasi hingga 8 bulan pada skala 12 bulanan. Dibandingkan dengan periode historis, kejadian kekeringan diproyeksikan memiliki frekuensi lebih sering, durasi lebih pendek, dan tingkat keparahan lebih rendah pada skala 3 bulanan. Namun untuk skala 12 bulanan, frekuensi kekeringan lebih jarang, durasi lebih lama, namun dengan tingkat keparahan lebih tinggi. Selain itu, ada kecenderungan potensi penurunan intensitas kekeringan di bawah kedua skenario. Luasan area terdampak kekeringan berpotensi meningkat dan bergeser menjadi lebih besar dan lebih parah hingga 30% di masa depan. Temuan dari riset ini mengindikasikan perlunya antisipasi dampak kekeringan agar potensi kerentanan ekosistem lahan gambut dapat tertangani dengan baik di masa mendatang. Selain itu, penelitian ini memberikan kontribusi bagi pemahaman tentang bagaimana karakteristik kekeringan di masa depan akan berubah akibat perubahan iklim dari perspektif dinamika spatiotemporal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Pola Spasiotemporal dan Variabilitas Kekeringan di Provinsi Riau Berdasarkan Model CMIP6id
dc.title.alternativeAnalysis of Spatiotemporal Patterns and Drought Variability in Riau Province Based on CMIP6 Modelid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordprojected droughtid
dc.subject.keyworddrought characteristicid
dc.subject.keywordCMIP6id
dc.subject.keywordSPIid
dc.subject.keywordSPEIid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record