Sebaran Spasial Banjir Rob di Pesisir Belawan, Sumatera Utara Dideteksi menggunakan Citra Satelit
Date
2023Author
Daffa, Muhammad
Siregar, Vincentius P
Nurjaya, I Wayan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecamatan Belawan merupakan kawasan pemukiman perkotaan padat dan memiliki resiko bahaya pasang surut air laut yang tinggi. Banjir adalah genangan air yang berasal dari laut yang terjadi di pesisir yang diakibatkan oleh pasang naik air laut. Penelitian ini bertujuan memetakan sebaran genangan banjir rob yang terjadi di Belawan, Sumatera Utara dengan menggunakan citra satelit Sentinel 1A dan data Sentinel 2A. Sebaran banjir rob diperoleh dari delineasi dua wilayah darat dan perairan menggunakan Sentinel 2A yang dilakukan penyesuaian dengan DEMNAS dan data pendukung lainnya yang mempengaruhi seperti arah angin, pasang surut, penurunan muka tanah, dan curah hujan terhadap lokasi penelitian. Hasil analisis data bulan Oktober adanya genangan dengan luas sebaran sebesar 13.185.520 m² (43,3%) sedangkan lahan yang tidak terdampak memiliki luas sebaran sebesar 16.952.760 m² (56,7%). Saat bulan November terdapat genangan yang memiliki luas sebaran sebesar 13.415.480 m² (44,4%) sedangkan lahan yang tidak terdampak memiliki luas sebaran sebesar 16.722.800 m² (55,6%). Pada bulan Desember terdapat genangan seluas 11.762.900 m² (38,9%) sedangkan lahan yang tidak terdampak memiliki luas sebaran sebesar 18.375.380 m² (61,1%). Banjir rob berdampak terhadap tutupan lahan meliputi tubuh air/kolam/rawa, sawah, perkebunan, pemukiman, dan lahan terbuka. The Belawan Subdistrict is a densely populated urban area with a high risk of tidal flooding from the sea. Flooding is the inundation of coastal areas caused by rising sea levels. This study aims to map the distribution of tidal flood inundation in Belawan, North Sumatra, using Sentinel 1A satellite imagery and Sentinel 2A data. The flood distribution was obtained by delineating two land and water areas using Sentinel 2A, adjusted with DEMNAS and other supporting data that influence the location, such as wind direction, tides, land subsidence, and rainfall. The analysis results for October showed that the flooded area covered 13,185,520 m² (43.3%) of the study area, while the non-affected land covered 16,952,760 m² (56.7%). In November, the flooded area covered 13,415,480 m² (44.4%), and the non-affected land covered 16,722,800 m² (55.6%). By December, the flooded area decreased to 11,762,900 m² (38.9%), while the non-affected land increased to 18,375,380 m² (61.1%). The tidal flooding impacted various land covers, including water bodies/ponds, rice fields, plantations, settlements, and open land.