Perencanaan Lanskap Teaching Farm Sawah Baru IPB Untuk Pengembangan Agroedutourism Pertanian 4.0
Date
2023Author
Purnomo, Daffa Adli Nauval
Makalew, Afra Donatha Nimia
Zain, Alinda Fitriany Malik
Metadata
Show full item recordAbstract
Di era industri 4.0 saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan agar dapat menunjang berbagai aktivitas manusia, salah satunya adalah aktivitas pertanian. Selain itu, keunggulan pada sektor pertanian di suatu negara dapat mencerminkan kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa, oleh karena itu diperlukan suatu sarana edukasi mengenai pertanian 4.0 sebagai jawaban atas pesatnya modernisasi yang bisa memenuhi kebutuhan suatu bangsa pada sektor pertanian. IPB University memiliki sarana dan prasarana lahan pertanian yang memadai untuk kegiatan pendidikan dan penelitian, serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian 4.0 untuk kegiatan agroedutourism, salah satunya yaitu ada pada lanskap kebun Pendidikan Babakan atau Teaching Farm Sawah Baru yang berada di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Lanskap Sawah Baru yang berada di tengah lingkungan kawasan pendidikan, pemukiman dan juga perekonomian dirasa sangat tepat untuk dikembangkan menjadi kawasan agroedutourism pertanian 4.0 guna mewujudkan suatu wisata edukasi yang berkelanjutan dengan adanya keterlibatan antara pemerintah, perguruan tinggi, sektor industri, pemangku kepentingan dan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mensintesis dan menyusun rencana lanskap Sawah Baru untuk pengembangan agroedutourism pertanian 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu penilaian skoring, kuantifikasi (pembobotan) dan penentuan peringkat pada tiap kriteria dan kategori yang dinilai, seperti keberlanjutan lanskap, potensi daya tarik wisata, potensi pendukung wisata, daya dukung dan akseptabilitas masyarakat untuk mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat sekitar terhadap pengembangan lanskap Sawah Baru.
Sawah Baru memiliki luas lahan 7,39 ha yang terletak diantara Desa Babakan dan Kelurahan Balungbangjaya dengan status lahan merupakan milik IPB. Kawasan ini merupakan kebun pendidikan yang berada di bawah naungan Fakultas Pertanian IPB berdasarkan keputusan Rektor IPB No 90/IT3/LK/2016. Topografi pada kawasan mayoritas relatif datar dengan kemiringan lereng <15%. Jenis tanah pada Sawah baru berupa Latosol merah hingga Latosol coklat kemerahan. Intensitas curah hujan pada Sawah Baru sepanjang tahun 2021 relatif rendah sebesar <20,7 mm per harinya dengan kecepatan angin berkisar pada 1,09 m/s. Penggunaan lahan Sawah Baru didominasi oleh sawah dengan luas 3,69 ha yang menutupi 49,93% dari wilayah Sawah Baru.
Pada kawasan terdapat keragaman elemen minor berupa sungai kecil, sawah, ladang dan kebun dengan view berupa Gunung Salak yang indah sehingga menjadi daya tarik untuk dinikmati oleh pengunjung. Adapun komoditas pertanian yang ada pada Sawah Baru terdiri atas tanaman musiman dan beragam varietas padi yang ditanam oleh mahasiswa maupun pekerja harian. Akses menuju lokasi relatif baik dan mudah untuk dijangkau dengan kondisi jalan yang mendukung. Kemudian untuk tingkat kenyamanan iklim mikro pada Sawah Baru sepanjang tahun 2021 termasuk dalam kategori nyaman, yaitu sebesar 25,37 °C.
Hasil analisis terhadap aspek keberlanjutan lanskap menunjukkan bahwa 56,8% dari kawasan sesuai untuk dikembangkan, 22,7% cukup sesuai untuk dikembangkan dan 20,5% dari kawasan tidak sesuai untuk dikembangkan. Hasil analisis terhadap potensi daya tarik wisata menunjukkan bahwa 100% dari kawasan memiliki potensi sedang. Kemudian untuk analisis terhadap potensi pendukung wisata menunjukkan bahwa 94,45% dari kawasan memiliki potensi yang tinggi dan 5,55% dari kawasan memiliki potensi sedang. Hasil overlay dari ketiga analisis tersebut menghasilkan sebuah peta komposit yang menunjukkan bahwa mayoritas kawasan cukup sesuai untuk pengembangan agroedutourism pertanian 4.0. Selanjutnya dari segi akseptabilitas masyarakat didapatkan nilai sebesar 96,81% yang masuk ke dalam kategori tinggi, dimana masyarakat yang ada di kawasan menyatakan bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan agroedutourism pertanian 4.0.
Rencana ruang pada Sawah Baru dibagi menjadi tiga ruang utama, yaitu ruang inti, ruang transisi dan ruang agrowisata. Pada ruang inti terdiri atas tiga sub ruang, yaitu sub ruang penerimaan, sub ruang display dan sub ruang pelayanan. Kemudian pada ruang agrowisata juga dibagi menjadi tiga sub ruang, yaitu sub ruang padi, sub ruang buah dan sub ruang sayur. Rencana sirkulasi pada Sawah Baru terdiri atas sirkulasi jalur usaha tani dan sirkulasi wisata. Rencana vegetasi yang ditanam pada kawasan terdiri atas vegetasi budidaya, vegetasi peneduh, vegetasi estetika, vegetasi pengarah, vegetasi pembatas dan vegetasi penghalang. Rencana aktivitas pada Sawah Baru menyesuaikan dengan ruang yang ada, berdasarkan tema kegiatan aktivitas yang ada berupa wisata dengan tema pertanian 4.0, pertanian presisi dan non pertanian. Adapun dari segi intensitasnya aktivitas wisata terdiri atas aktivitas aktif yang melibatkan pengunjung secara langsung dan aktivitas pasif yang tidak melibatkan pengunjung secara langsung. Rencana fasilitas pada Sawah Baru dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan dari rencana ruang dan aktivitas yang sudah direncanakan. Fasilitas yang direncanakan ditujukan untuk menunjang kebutuhan dan keperluan dari pengunjung. Penempatan dan jumlah fasilitas yang ada di Sawah Baru memperhatikan daya dukung kawasan dengan pertimbangan untuk tetap menjaga kelestarian kawasan.
Perencanaan lanskap Sawah Baru untuk pengembangan agroedutourism pertanian 4.0 perlu ditindaklanjuti oleh pihak IPB maupun stakeholder terkait. Pada penelitian yang lebih lanjut dapat dilakukan perancangan yang lebih detail pada ruang yang telah direncanakan dan perancangan program wisata pertanian yang dapat menarik minat wisatawan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi perencanaan dalam pengembangan Sawah Baru dan dilanjutkan menjadi pengembangan desain. In the current industrial era 4.0, technology must be developed to support various human activities, including agriculture. In addition, excellence in a country's agricultural sector can reflect a nation's progress and welfare. Therefore, an educational facility regarding Agriculture 4.0 is needed in response to rapid modernization that can meet the needs of a nation in the agricultural sector. IPB University has adequate agricultural land facilities and infrastructure for educational and research activities. It can be developed into a 4.0 agricultural area for agrotourism activities, one of which is in the Babakan Education Garden landscape or New Sawah Teaching Farm located in Babakan Village, Dramaga District, Bogor Regency. The New Rice Field Landscape in the middle of an educational, residential and economic area is considered very appropriate to be developed into an agricultural agrotourism area 4.0 to create a sustainable educational tour with the involvement of the government, universities, the industrial sector, stakeholders and the community.
This study aims to identify, analyze, synthesize and plan the Sawah Baru landscape to develop agricultural 4.0 agroedutourism. The method used in this study is a quantitative descriptive method, namely scoring, quantification (weighting) and ranking on each assessed criterion and category, such as landscape sustainability, potential tourist attraction, tourism support potential, carrying capacity and community acceptability to find out how the local community accepts the development of the Sawah Baru Landscape.
Sawah Baru has a land area of 7.39 ha between Babakan Village and Balungbangjaya Sub-District, with land status belonging to IPB. This area is an educational garden under the auspices of the IPB Faculty of Agriculture based on the decision of the Chancellor of IPB No 90/IT3/LK/2016. The topography in the majority area is relatively flat, with a slope of <15%. The soil type in the new rice field ranges from red Latosol to reddish-brown Latosol. Rainfall intensity in Sawah Baru throughout 2021 is relatively low at <20.7 mm per day, with wind speeds of around 1.09 m/s. The land use of Sawah Baru is dominated by paddy fields with an area of 3.69 ha which covers 49.93% of the Sawah Baru area.
In the area, there are a variety of minor elements in the form of small rivers, rice fields, fields and gardens with a beautiful view of Mount Salak so that it becomes an attraction for visitors to enjoy. The agricultural commodities in Sawah Baru consist of seasonal crops and various rice varieties planted by students and daily workers. The location is relatively good and easy to reach with favourable road conditions. Then, the comfort level of the microclimate in Sawah Baru throughout 2021 is included in the comfortable category, which is 25.37 °C.
The analysis results of the landscape sustainability aspect show that 56.8% of the area is suitable for development, 22.7% is quite suitable for development, and 20.5% is not suitable for development. The analysis of potential tourist attractions shows that 100% of the area has moderate potential. Then the analysis of tourism support potential shows that 94.45% of the area has high potential and 5.55% has moderate potential. The overlay results from the three analyses produced a composite map which showed that most areas were quite suitable for developing agricultural agroedutourism 4.0. Furthermore, regarding community acceptability, a value of 96.81% was obtained, included in the high category, where the people in the area stated that they were willing to participate in developing agricultural agroedutourism 4.0.
The spatial plan for Sawah Baru is divided into three main spaces, namely the core space, the transition space and the agro-tourism space. The main room consists of three sub-rooms, namely the reception sub-room, the display sub-room and the service sub-room. Then the agro-tourism room is also divided into three sub-rooms: the rice sub-room, fruit sub-room and vegetable sub-room. The circulation plan for Sawah Baru consists of the circulation of farming lines and tourism circulation. The planned vegetation to be planted in the area consists of cultivated, shade, aesthetic, directional, boundary, and barrier vegetation. The activity plan at Sawah Baru adapts to the existing space, based on the theme of existing activities in the form of tourism with the theme of agriculture 4.0, precision agriculture and non-agriculture. The intensity of tourism activity consists of active activities that directly involve visitors and passive activities that do not directly involve visitors. The facility plan for Sawah Baru was made to accommodate the needs of the planned space and activity plans. The planned facilities are intended to support the needs and requirements of visitors. The placement and number of existing facilities in Sawah Baru take into account the area's carrying capacity with consideration to maintaining the sustainability of the area.
The Sawah Baru landscape planning for developing agricultural agroedutourism 4.0 must be followed up by IPB and related stakeholders. In further research, a more detailed design can be carried out on the space that has been planned and the design of an agricultural tourism program that can attract tourists. The results of this research are expected to become planning recommendations for developing Sawah Baru and continue into design development.
Collections
- MT - Agriculture [3778]