Forest Canopy Density (FCD) sebagai metode penilaian keberhasilan revegetasi lahan bekas tambang di Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur
Date
2023Author
Rosikin, Rosikin
Prasetyo, Lilik Budi
Hermawan, Rachmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertambangan merupakan salah satu sektor penting sebagai penyumbang pembangunan ekonomi suatu negara. Namun, pertambangan berdampak pada keanekaragaman hayati flora dan fauna seperti deforestasi, degradasi hutan dan penurunan produktifitas tanah. Pemerintah mewajibkan para pelaku kegiatan usaha pertambangan melaksanakan reklamasi pada lahan bekas tambang untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Namun, sampai saat ini penilaian keberhasilan reklamasi termasuk kriteria tutupan tajuk belum dinilai dengan metode yang terukur. Tujuan penelitian ini adalah menemukan metode penilaian keberhasilan revegetasi di area reklamasi bekas penambangan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Forest Canopy Density (FCD) diterapkan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat keberhasilan tutupan tajuk dengan threshold sebesar 80% sesuai dengan lampiran VI Kepmen ESDM 1827 tahun 2018. Tanaman reklamasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sengon dan Trembesi di lahan bekas tambang PT X di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Citra satelit yang digunakan adalah landsat 8 yang di unduh melalui platform GEE dengan script tertentu dengan filter median sehingga dapat meminalkan tutupan awan. Pemodelan FCD menggunakan software ArcGIS sedangkan hasil pengukuran tajuk lapangan diolah menggunakan software Gap Light Analyzer (GLA). Hasil regresi linier antara nilai FCD dan nilai tutupan tajuk di lapangan didapatkan bahwa nilai threshold keberhasilan tutupan tajuk ekivalen dengan nilai FCD 75,35% untuk tanaman Sengon dan FCD 75,33% untuk tanaman trembesi hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan jenis tutupan tajuk terhadap keberhasilan tutupan tajuk. Persamaan garis linear antara nilai tutupan tajuk (Y) dengan nilai FCD (X) adalah
Y = 2,9396X – 141,52 dengan koefisien determinasi 0,775. Persamaaan tersebut dapat diturunkan persamaan skoring dengan nilai FCD yaitu Y = 3,6745X – 176,9 dimana Y adalah skoring tutupan tajuk sedangkan X adalah nilai FCD.
Penelitian ini juga menghitung estimasi potensi kekurangan biaya kegiatan reklamasi yang telah dinyatakan berhasil. Dengan menerapkan threshold nilai FCD sebesar 73,35% dengan biaya reklamasi USD8.642/ha – USD9.417/ha didapatkan bahwa dari lahan seluas 2.093,13 ha yang belum memenuhi kriteria keberhasilan seluas
1.208,79 ha artinya bahwa ada potensi kekurangan biaya reklamasi sebesar
Rp163,49 – Rp178,15 miliar dengan asumsi nilai kurs dolar sebesar Rp15.661,-. Mining is one of the important sectors as a contributor to a country's economic development. However, mining has an impact on the conservation of biological flora and fauna such as deforestation, forest degradation and decreased soil productivity. The government requires mining business actors to carry out reclamation on ex-mining land to reduce this negative impact. However, until now the assessment of reclamation success including canopy cover criteria has not been assessed using a measurable method. The purpose of this research is to find an approach in assessing the success of revegetation in the reclamation area of ex-mining using remote sensing technology. Forest Canopy Density (FCD) was applied in this study to measure the success rate of canopy cover with a threshold of 80% in accordance with Decoration VI of Minister of Energy and Mineral Resources Decree 1827 of 2018. The reclamation plants used in this study were sengon and trembesi on PT X's ex-mining land in Kabupaten East Kutai, East Kalimantan Province.
The satellite imagery used is Landsat 8 which is downloaded via the GEE platform with a certain script with a median filter so that it can determine cloud cover. FCD modeling uses ArcGIS software while the results of field canopy measurements are processed using Gap Light Analyzer (GLA) software. The results of the linear regression between the FCD value and the canopy cover value in the field found that the threshold value for crown cover success was equivalent to the FCD value of 75.35 for sengon plants and FCD 75.33 for trembesi plants this shows that there is no significant effect of the type of crown cover on the success of canopy cover. The equation of the linear line between the crown cover value (Y) and the FCD value (X) is Y = 2.9396 x – 141.52 with a coefficient of determination of 0.775. From this equation it can be derived the scoring equation with the FCD value, namely Y = 3.6745X – 176.9 where Y is the canopy cover score while X is the FCD value.
This study also calculates the estimated potential shortfall in costs for reclamation activities that have been declared successful. By applying a threshold of 73.35 with a reclamation cost of USD 8,642/ha – USD 9,417/ha the acquisition that from a land area of 2,093.13 ha that has not met the success classification of 1,208.79 ha means that there is a potential shortage of reclamation costs of IDR 163. 49 – IDR 178.15 billion assuming a dollar exchange rate of IDR 15,661.