Pengaruh perlakuan bibit dan perlakuan lahan terkontamisasi pseudomonas solanacearum E. F. Smith terhadap pertumbuhan dan produksi jahe gajah (Zingiber officinale Roso)
View/ Open
Date
1994Author
Parwati, Sri
Wiroatmodjo, Joedoyono
Sudiatso, Sugeng
Tjahjono, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini bertu,juan untuk mengetahui pengaruh perendaman bibit ,iahe gajah dengan agrimycin. ethephon dan air panas serta pengaruh pemberian abu sekam dan ekstrak bawang merah pada lahan terkontaminas,i P. solanacea. ru». Percobaan dilaksanakan di lapang, di kebun percobaan Seameo Biotrop, Institut Pertanian Bogor, Tajur, Bogor pada bulan Nopember 1992 sampai Mei 1993. Bahan yang digunakan yaitu bibit jahe usia 11 bulan, pupuk kandang kotoran sapi, pupuk urea, TSP dan KCl, jerami, abu sekam padi, ekstrak bawang merah. Ethrel (mengandung 48% ethephon), agrimycin dan air panas (51 ° C ).
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak
Terbagi (Split Plot). Sebagai petak utama adalah perlakuan
terhadap lahan yang terdiri dari 3 macam yaitu lahan
tanpa perlakuan (L1), lahan diberi abu sekam 250 g per
tanaman CL2) dan lahan diberi ekstrak bawang merah
(10 gram bawang merah dalam 100 ml air) sebanyak 30 ml
larutan ekstrak per tanaman jahe (L3). Sebagai anak
petak adalah perlakuan terhadap bibit terdiri dari 5
macam y.aitu: bibit jahe tanpa perlakuan (B1), bibit jahe
direndam agrimycin 250 ppm selama 10 jam ( Bz), bibit jahe
direndam ethephon 1000 ppm selama 1 jam (B3 l ' bibit jahe
direndam air panas 51°c selama 15 menit ( B4 l . bibit jahe
direndam air panas 01°c selama 15 menit dilanjutkan direndam
ethephon 1000 ppm selama 1 jam (B5).
Peubah-peubah yang diamati yaitu persentase luas serangan
penyakit layu bakteri, persentase intensitas serangan,
jumlah anakan per rumpun, jumlah daun per rumpun,
tinggi tanaman, berat rimpang segar dan berat kering
rimpang.
Perlakuan perendaman bibit jahe gajah dengan air
panas 51° C selama 15 menit yang dilanjutkan dengan perendaman
ethephon 1000 ppm selama 1 jam memberikan pengaruh
yang nyata terhadap jumlah anakan per rumpun, jumlah daun
per rumpun, berat basah rimpang, berat kering rimpang,
persentase luas serangan dan persentase intensitas serangan
penyakit layu bakteri.
Persentase luas serangan (29.82%) dan persentase intensitas
serangan penyakit (4,66%) adalah paling rendah
dibanding perlakuan lainnya didapat dari perlakuan terhadap
lahan yang diberi abu sekam dan bibit yang direndam
air panas 51 ° C selama 15 menit yang dilanjutkan perendaman
dalam ethephon 1000 ppm selama 1 jam (L2B5).
Collections
- MT - Agriculture [3778]