Pengaruh salinitas dan energi pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pasca larva udang windu (Penaeus monodon Fabricus)
View/ Open
Date
1994Author
Pinandoyo
Affandi, Ridwan
D. Djokosetiyanto
Suryahadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan salinitas dan energi pakan yang optimal bagi pertumbuhan dan ke-langsungan hidup pascalarva udang windu.
Pemeliharaan pascalarva dilakukan dalam wadah stirofoam berukuran 47X32X29 cm3 yang diisi air media sehingga volume pada setiap stirofoam adalah 37.6 liter. Pada setiap wadah ditebar pascalarva berumur 10 hari (PL10) dengan kepadatan 20 ekor per stirofoam. Pascalarva diadap-tasikan dengan pakan uj i sampai mencapai pas ca larva 2 0 dan mulai diperlakukan selama 3 5 hari atau telah mencapai PL55 pada akhir percobaan.
Media uji yang digunakan dalam penelitian adalah air laut yang telah difilter dengan salinitas 20 ppt, 24 ppt dan 28 ppt (berdasarkan hasil penelitian pendahuluan).
Pakan uji yang digunakan adalah tiga jenis pakan buatan berkadar protein sama 39 persen, akan tetapi mempunyai kadar energi yang berbeda yaitu 3.3 2 k kal g/pakan, 3.49 k kal g/pakan dan 3.66 k kal g/pakan.
Pemberian pakan uji, dilakukan tiga kali per hari, yaitu
pada pukul 11.00, 17.00 dan 23.00, masing-masing sebanyak
10 persen, 12.5 persen dan 20 persen dari bobot biomassa
udang (Ekawati, 1990). Pengambilan sisa pakan dilakukan
setelah tiga jam dari waktu pemberian pakan pukul 11. 00
dan pukul 17. 0 0 , dan setelah 8 jam dari waktu pemberian
pakan pukul 23.00. Sisa pakan disaring, dikeringkan dan
di timbang. Pergantian air sebanyak 3 0 persen setiap
hari, yaitu setelah pengambilan sisa pakan pukul 07.0 0 .
Jumlah pakan yang diberikan dilakukan penyesuaian setiap
tujuh hari sekali berdasarkan hasil penimbangan bobot
biomassa udang. Pada awal dan akhir percobaan seluruh
udang pada setiap wadah diambil dan dianalisa kadar air,
protein dan energinya. Pengukuran energi dengan bom
kalorimeter adiabetik (Winberg dan duncan, 1971), pengukuran
protein dengan metoda Kjendahl mikro dan kadar air
ditentukan dengan pengeringan dalam oven pada suhu 105 0 c
selama 6 jam. Pengamatan kematian udang dan beberapa
parameter fisika-kimia air diamati setiap hari. ...
Collections
- MT - Fisheries [3016]