Tanggap tiga varietas kacang hijau (vigna radiataa (L.) wilczek) terhadap perubahan kandungan air tanah
View/ Open
Date
1994Author
Patty, Jacob Richard;
Sopandie, Didy
Wiroatmodjo, Joedojono
Arsyad, Darman M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang hijau merupakan salah satu jenis tanaman polongan
yang memiliki potensi sebagai surnber protein nabati
untuk memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia akan protein
disamping kedelai dan kacang tanah. Upaya pernbudidayaannya
di lahan kering mengalami kendala karena terbatasnya
ketersediaan air baik berupa air irigasi maupun curah hujan
sehingga produktivitasnya menjadi rendah. Untuk meng-·
atasi hal tersebut perlu dipilih varietas yang mampu tumbuh
dan berproduksi baik pada kondisi defisit air.
Penelitian ini bertujuan mempelajari perbedaan karakter
morfologi dan tanggap tiga varietas kacang hijau terhadap
perubahan kandungan air tanah.
Percobaan telah dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian
Tanaman Pangan, Bogor dari bulan Juli sampai September
1993. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dua
faktor dalam pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor
pertama adalah varietas, terdiri dari : (1) Varietas Parkit,
( 2) Varietas Wal et dan (3) Varietas Taiwan Green.
Faktor kedua adalah kombinasi perlakuan air yang dibedakan
untuk fase tumbuh hingga keluar bunga, fase keluar bunga
hingga pengisian polong dan fase pengisian polong hingga
50 % polong kering, terdiri dari : (1) 100 % - 100 % - 100
%-, (2) 100 %- - 90 % - 80 % , (3) 90 % - 80 %- - 70 %-, (4) 70
%- - 70 % - 70 %, (5) 70 % - 80 %- - 90 % dan (6) 80 %- - 90
% - 100 %-dari kapasitas lapang.
Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat interaksi
nyata antara varietas dan kandungan air tanah terhadap
semua peubah yang diamati kecuali jumlah dan panjang
akar primer, kandungan hara P dan K pada daun dan akar,
bobot 100 butir dan kandungan N biji yang lebih dipengaruhi
oleh masing-masing faktor tunggal.
Produksi biji varietas Parkit lebih tinggi bila kandungan
air tanah tetap dipertahankan pada kondisi kapasitas
lapang. Kekurangan air yang dialami pada fase vegetatif
maupun reproduktif akan menurunkan hasil yang tampak
dari rendahnya jumlah biji, bobot kering biji dan indeks
panen. Varietas Walet akan tumbuh dan berproduksi baik
bila kandungan air tanah 90 - 100 %-kapasitas lapang selama
fase vegetatif sampai pembungaan (40 HST). Defisit air
selama fase ini menghambat perkembangan luas daun, berat
kering akar, berat kering tanaman, laju asimilasi bersih
serta kandungan hara N pada daun dan akar. Varietas Taiwan
Green tidak berproduksi baik pada kondisi kandungan
air tanah yang tinggi selama siklus hidupnya karena menyebabkan
turunnya bobot kering biji dan indeks panen. ...
Collections
- MT - Agriculture [3696]