Karakterisasi Morfologi dan Agronomi Galur Dihaploid Padi (Oryza sativa L.) Mutan Turunan Varietas Batutegi dan Inpari 42 Agritan GSR
Date
2023Author
HANIF, MUHAMMAD SALIM
Hanif, Muhammad Salim
Purwoko, Bambang Sapta
Dewi, Iswari Saraswati
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas padi di Indonesia harus terus
dilakukan karena kebutuhan yang meningkat. Bertambahnya jumlah penduduk
Indonesia sebanding dengan peningkatan kebutuhan beras di dalam negeri.
Peningkatan produktivitas melalui perbaikan varietas padi dapat dilakukan dengan
mutasi dan teknik kultur antera untuk mempercepat perolehan galur murni. Galur
murni yang telah diperoleh perlu dikarakterisasi melalui penelitian uji daya hasil
pendahuluan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur-galur padi yang
lebih baik dari varietas Batutegi dengan tinggi tanaman yang lebih pendek dan umur
lebih genjah, serta memperoleh galur yang lebih baik dari varietas Inpari 42 Agritan
GSR dengan karakter bobot 1000 butir yang tinggi dan mengidentifikasi galur padi
mutan yang mempunyai potensi hasil tinggi untuk diseleksi lebih lanjut. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan September 2022 sampai Maret 2023 di Teaching Farm
Sawah Baru, Dramaga, Kabupaten Bogor. Penelitian terdiri atas 1 faktor, yaitu 54
genotipe galur hasil dari induksi mutasi dan teknik kultur antera padi varietas
Batutegi dan Inpari 42 Agritan GSR yang telah dilakukan pada penelitian
sebelumnya. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak
(RKLT) dengan tiga ulangan. Terdapat variasi karakter kuantitatif galur-galur yang
diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh sangat
nyata terhadap semua karakter kuantitatif. Galur-galur dihaploid dalam penelitian
uji daya hasil pendahuluan menunjukkan adanya keragaman yang tinggi
berdasarkan karakter yang diamati. Diperoleh 4 galur (SB2-20-1-1, SB2-20-1-4,
SB2-43-1-2,dan SB3-3-3-2) turunan Batutegi yang secara nyata lebih pendek
dibanding varietas Batutegi dan terdapat 14 galur yang tergolong genjah. Diperoleh
18 galur turunan Inpari 42 Agritan GSR yang bobot 1000 butir gabah bernas kurang
dari 24 g. Berdasarkan seleksi indeks, terdapat 19 galur dihaploid turunan Inpari 42
Agritan GSR yang berhasil mencapai nilai indeks seleksi yang positif dengan
karakter produktivitas (>3,3 ton ha-1), jumlah anakan produktif (>9,6 batang per
rumpun), bobot 1000 butir gabah bernas (>21,0 g), dan persentase gabah bernas
(>50%). Sembilan belas galur mutan yang terpilih merupakan turunan Inpari 42
Agritan GSR dan tidak ada yang berasal dari turunan Batutegi. Efforts to improve productivity and quality of rice in Indonesia must be done
as the demand increase. The increase in Indonesia's population is proportional to
the increase in domestic demand for rice. Increased productivity of a variety can
be done through induced mutations and anther culture techniques to accelerate the
obtainment of pure lines. The pure lines need to be characterized through
preliminary yield trial. This study aims to obtain better rice lines than the Batutegi
variety, as well as to obtain better lines from the Inpari 42 Agritan GSR variety and
to identify mutant rice lines which have high yield potential for further selection.
This research was conducted from September 2022 to March 2023 at the IPB
Teaching Farm, Dramaga, Bogor Regency. The study consisted of 1 factor, namely
54 genotypes of lines from induced mutation and anther culture technique of rice
varieties Batutegi and Inpari 42 Agritan GSR obtained from previous studies. The
experiment used a completely randomized block design (RCBD) with three
replications. There were variations in the quantitative characters of the lines
observed. The results of this study indicated that the genotype has a very significant
effect on all quantitative characters. The doubled haploid lines in the preliminary
yield test showed high variability based on the observed characters. Four lines
(SB2-20-1-1, SB2-20-1-4, SB2-43-1-2, and SB3-3-3-2) were significantly shorter
than the Batutegi variety and there were 14 lines that were classified as early
maturing. Eighteen mutant lines of Inpari 42 Agritan GSR were obtained with a
weight of 1000 grains of less than 24 g. Based on index selection, there were 19
doubled haploid mutant lines derived from Inpari 42 Agritan GSR which achieved
positive index selection values with character productivity (>3.33 tons ha-1),
number of productive tillers (>9.6 stem per hill), the weight of 1000 grains of good
grain (>21.04 g), and percentage of filled grain (>50%). All selected mutant lines
were from Inpari 42 Agritan GSR and none of the lines were from Batutegi.