Strategi Peningkatan Penyaluran Pinjaman Pasca Pembentukan Holding Ultra Mikro
Date
2023-07-18Author
Anggraeni, Aniesya Sefia
Maarif, M. Syamsul
Zulbainarni, Nimmi
Metadata
Show full item recordAbstract
Beberapa kelompok individu tidak memiliki akses ke industri jasa keuangan
dalam bentuk tabungan atau perolehan pinjaman, yang berakibat pada
ketidakmampuan menjadi nasabah bank (unbanked). Umumnya individu tersebut
berasal dari kelompok berpenghasilan rendah atau tidak bekerja, yang tidak
mempunyai dokumen identitas lengkap, yang tidak mempunyai agunan, seperti
pedagang pasar basah, pengrajin, pekerja lepasan, dan sebagainya. Di sisi lain,
lembaga keuangan menghadapi kendala dalam menjangkau dan melayani usaha
pada lapisan bawah. Hal ini disebabkan oleh status non-komersial dari kelompok
ini, ditandai dengan ketiadaan kemampuan dalam mengelola modal, atau aset yang
dapat dijadikan agunan untuk meminjam kepada bank, yang membuat kelompok
ini tidak bankable. Lembaga keuangan umumnya beranggapan bahwa melayani
masyarakat berpenghasilan rendah tidak ekonomis. Sebagai contoh, bank tidak
memiliki kemampuan untuk mendirikan sejumlah besar cabang guna melayani
masyarakat berpenghasilan rendah yang tersebar di berbagai penjuru negeri tanah
air.
Solusi untuk menjembatani kesenjangan dalam akses keuangan bagi
individu dari kelompok masyarakat berpendapatan rendah, Pemerintah telah
mengembangkan sistem keuangan Ultra Mikro. Dengan sistem ini, masyarakat
berpenghasilan rendah dipersiapkan terlebih dahulu, melalui pendampingan usaha,
sebelum masuk menjadi bagian dari ekosistem industri jasa keuangan, sebagai
nasabah bank. Produk-produk keuangan dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan kondisi atau keterbatasan keuangan masyarkat, misalnya produk pinjaman
harian tanpa agunan, pinjaman dengan subsidi, dan sebagainya. Skema Ultra Mikro,
diharapkan dapat mempercepat proses inklusi dan literasi keuangan segmen Ultra
Mikro, dan mampu untuk dapat meningkatkan pemberdayaan dan pengembangan
bisnis usaha Ultra Mikro.
Berdasarkan hasil penelitian pada kinerja keuangan entitas Holding UMi
mengalami peningkatan, terutama pada BRI yang mengalami peningkatan kinerja
cukup signifikan. Dari sembilan variabel keuangan yang telah di analisis dapat
dilihat bahwa semua variabel menunjukkan hasil peningkatan pasca dibentuknya
Holding UMi. Dua entitas holding, yaitu BRI dan Pegadaian mengalami
pertumbuhan yang baik pasca dibentuknya holding. Namun diperlukan evaluasi
kembali terhadap PNM. Karena pasca dibentuknya Holding UMi seharusnya
perusahaan mengalami peningkatan kinerja karena operasional menjadi lebih
efisien. Kesimpulan kedua dari penelitian melalui metode analisis regresi data panel
faktor determinan yang mempengaruhi penyaluran pinjaman Holding UMi yaitu,
variabel total aset (company size), tangibilitas, likuiditas, dan Debt to Equity Ratio.
Variabel total aset dan tangibilitas menunjukkan arah yang positif terhadap
penyaluran pinjaman. Kesimpulan ketiga dari hasil analisis matriks IFE, EFE dan
SWOT dalam merumuskan strategi peningkatan penyaluran pinjaman Holding
UMi berada di kuadran V. Rekomendasi strategi yang dapat dilakukan oleh Holding
5
UMi dalam melakukan hold and maintain adalah market penetration dan product
development, yaitu dengan cara optimalisasi dari eksisting digital channel paltform
tenaga pemasar, Agen BRILink, Agen Pegadaian, Agen Mekaar (PNM) guna
mencakup jangkauan yang lebih luas dengan produk keuangan yang lebih lengkap
dan dengan memperbaiki bisnis proses entitas holding melalui percepatan juga
optimalisasi integrasi platform dari ketiga entitas via aplikasi UMi SenyuM Mobile. Not all individuals have access to the financial services industry in the form of savings or loans, which results in the inability to become bank customers (unbanked). Generally, these individuals come from low-income or non-working groups, who do not have complete identity documents, who do not have collateral, such as wet market traders, craftsmen, freelancers, and so on. On the other hand, financial institutions face obstacles in reaching and serving businesses at the bottom layer. This is due to the non-commercial status of this group, characterized by the absence of ability to manage capital, or assets that can be used as collateral to borrow from banks, which makes this group not bankable. Financial institutions generally assume that serving low-income people is uneconomical. For example, banks do not have the ability to establish many branches to serve low-income people scattered throughout the country. To bridge the gap in financial access for individuals from low-income groups, the Government has developed an Ultra Micro financial system. With this system, low-income people are prepared first, through business assistance, before entering the financial services industry ecosystem, as bank customers. Financial products are made in such a way that they are in accordance with the financial conditions or limitations of the community, for example daily loan products without collateral, loans with subsidies, and so on. The Ultra Micro scheme is expected to accelerate the process of financial inclusion and literacy of the Ultra Micro segment and can increase the empowerment and development of Ultra Micro business. Based on the results of research on the financial performance of UMi Holding entities has increased, especially in BRI which has experienced a significant increase in performance. Of the nine financial variables that have been analysed, all variables show the results of improvement after the establishment of UMi Holding. Two holding entities, namely BRI and Pegadaian experienced good growth after the establishment of the holding. However, a re-evaluation of PNM is needed. Because after the establishment of UMi Holding, the company should experience improved performance because operations became more efficient. The second conclusion from the research through the regression analysis method of panel data determinants that affect UMi Holding loan distribution, namely, the variables of total assets (company size), tangibility, liquidity, and Debt to Equity Ratio. The variables of total assets and tangibility indicate a positive direction towards loan distribution. The third conclusion from the results of the IFE, EFE and SWOT matrix analysis in formulating strategies to increase UMi Holding's loan disbursement is in quadrant V. Recommended strategies that can be done by UMi Holding in holding and maintaining are market penetration and product development, namely by optimizing the existing digital channel platform marketers, BRILink Agents, Pawnshop Agents, Mekaar Agents (PNM) to cover a wider range
Collections
- MT - Business [2031]