Dampak pencemaran perairan pantai terhadap struktur komunitas makao 200 benthos dan kualitas lingkungan perairan di Laguna Pulau Terangcawang Semarang
View/ Open
Date
1994Author
Yusuf, Muh
R. T. M. Sutamihardja
Purwanto, Joko
Sukimin, Sutrisno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 1992. Lokasi penelitian terletak di perairan laguna pulau Tirangcawang Semarang, dengan jumlah stasiun pengamatan sebanyak 8 buah. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos dan kualitas lingkungan perairan dalam kaitannya dengan gangguan bahan pencemar (polutan). Selain itu juga ingin mengetahui bagaimana strategi adaptasi hewan makrobenthos terhadap kondisi kualitas perairan setempat.
Untuk memperoleh tujuan tersebut di atas, dilakukan pendekatan dengan cara menganalisis berbagai parameter kualitas air (fisika-kimia) dan menganalisis kondisi komunitas makrozoobenthos yang meliputi kepadatan (kelimpahan) individu jenis, keanekaragaman jenis (H'), keseragaman jenis (E), strategi adaptasi berdasarkan analisis Grafik Frontier dan stabilitas ekosistem perairan dengan pendekatan analisis model Log Normal (Preston), Log Linier (Motomura) dan Brocken Stick (Mac. Arthur).
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap parameter fisika dan kimia air menunjukkan bahwa kondisi perairan di daerah penelitian telah tercemar. Parameter yang menyebabkan tercemarnya perairan adalah kekeruhan, BOD5, COD, N-NH3, minyak, deterjen dan unsur logam berat cu, Zn, Cd, Pb dan Ni; karena parameter tersebut konsentrasinya telah melampaui Baku Mutu Air Laut yang ditetapkan. Sedangkan kandungan logam berat yang terikat di sedimen terdapat dalam konsentrasi yang tinggi, jauh lebih tinggi daripada yang terlarut didalam air.