Kecerdasan Emosional, Dukungan Sosial, Strategi Koping, dan Kesejahteraan Psikologis Remaja pada Masa Pandemi COVID-19.
Date
2023Author
Chairani, Leila Siti
Latifah, Melly
Muflikhati, Istiqlaliyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Covid-19 telah mengubah pola perilaku dan proses kehidupan sehari-hari
yang biasa dengan maksud untuk memutus penularan Covid-19. Perubahan ini
berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik aspek
kesehatan, sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Besarnya perubahan ini membawa
badai emosi negatif di tengah masyarakat. Terjadi peningkatan perasaan
ketidakpastian, ketidakberdayaan, kecemasan, stres bahkan depresi. Covid-19 telah
meningkatkan masalah kesehatan mental yang ada. Remaja menjadi kelompok
yang rentan terhadap masalah kesehatan mental, dilihat dari masa remaja sebagai
masa yang menyusahkan akibat perubahan drastis pada berbagai aspek kehidupan
remaja menuju masa dewasa. Kesejahteraan psikologis adalah keberfungsian
psikologis yang positif dan optimal. Penurunan kesejahteraan psikologis pada
remaja berdampak buruk pada kesehatan mentalnya saat dewasa, meningkatkan
risiko berkembangnya masalah kesehatan mental yang ada, kesehatan fisik yang
buruk, terganggunya fungsi dan kinerja kognitif, dan ketahanan psikologis yang
lemah. Kesejahteraan psikologis diperoleh ketika individu dapat mengatasi
permasalahan, mendapatkan dukungan atau bantuan saat terkena masalah, serta
mengarahkan pikiran dan tindakannya demi mencapai tujuan atau sasaran melalui
kemampuan pemanfaatan emosi. Tujuan penelitian meliputi: 1) mengidentifikasi
karakteristik remaja, karakteristik keluarga, kecerdasan emosional, dukungan sosial,
strategi koping, dan kesejahteraan psikologis remaja serta perbedaannya antara
remaja laki-laki dengan remaja perempuan; 2) menganalisis hubungan antara
karakteristik remaja dan keluarga dengan kecerdasan emosional, dukungan sosial,
strategi koping, dan kesejahteraan psikologis remaja; 3) menganalisis pengaruh
kecerdasan emosional, dukungan sosial dan strategi koping terhadap kesejahteraan
psikologis remaja.
Penelitian ini menggunakan desain eksplanatori dan memanfaatkan kuesioner
daring untuk mengumpulkan data dari 427 siswa SMA yang mengisi secara
sukarela dari SMA yang bersedia di DKI Jakarta pada bulan April-Mei 2022. Data
primer yang diambil adalah karakteristik remaja, karakteristik keluarga, kecerdasan
emosional, dukungan sosial, strategi koping, dan kesejahteraan psikologis. Data
yang terkumpul dianalisis dengan uji deskriptif dan inferensia (uji korelasi
Spearman, uji beda Mann-Whitney, dan uji partial least squares structural
equation model/PLS-SEM).
Rata-rata usia remaja yang terlibat dalam penelitian ini 16,8 tahun dengan
rentang usia 15 sampai 20 tahun dan hampir dua pertiganya (65,6%) perempuan.
Rata-rata usia ayah adalah 49,5 tahun dan ibu 45,8 tahun. Proporsi terbesar
pendidikan ayah dan ibu adalah lulusan SMA (46,1% dan 43,6%). Proporsi terbesar
pekerjaan ayah adalah pegawai swasta (35,1%) dan ibu sebagai ibu rumah tangga
(72,6%). Sebanyak 47,3 persen remaja berasal dari keluarga kecil (≤ 4 orang).
Sebanyak 65,3 persen remaja memiliki ayah dan 85,9 persen remaja memiliki ibu
dengan pendapatan di bawah UMP Jakarta 2022. Remaja memiliki kecerdasan
emosional dengan rataan indeks sebesar 53,48 yang termasuk dalam kategori rendah. Laki-laki ditemukan memiliki rataan indeks kecerdasan emosional lebih
tinggi (55,47) dibandingkan perempuan (52,43) (p<0,01). Dukungan sosial yang
diterima remaja memiliki rataan indeks sebesar 58,86 yang termasuk dalam
kategori rendah. Penggunaan koping adaptif oleh remaja memiliki rataan indeks
sebesar 67,23 yang termasuk dalam kategori sedang, sedangkan untuk penggunaan
koping maladaptif oleh remaja, rataan indeks diperoleh sebesar 53,81 yang
termasuk dalam kategori rendah. Kesejahteraan psikologis remaja memiliki rataan
indeks sebesar 60,69 termasuk dalam kategori sedang. Perempuan ditemukan
memiliki rata-rata indeks kesejahteraan psikologis lebih rendah (59,79)
dibandingkan laki-laki (62,41) (p<0,05).
Semakin bertambah usia remaja maka kecerdasan emosional dan dukungan
sosial yang dimiliki juga ikut meningkat. Semakin lama pendidikan ibu maka
kecerdasan emosional, koping adaptif, dan kesejahteraan psikologis remaja akan
menurun. Semakin besar ukuran keluarga maka penggunaan koping maladaptif
remaja meningkat.
Hasil analisis PLS-SEM (GoF=0,903) menemukan bahwa kecerdasan
emosional dan koping adaptif berpengaruh signifikan positif terhadap kesejahteraan
psikologis, sementara koping maladaptif berpengaruh signifikan negatif terhadap
kesejahteraan psikologis. Artinya, kecerdasan emosional dan koping adaptif dapat
menjadi faktor pelindung terhadap kesejahteraan psikologis sedangkan koping
maladaptif dapat menjadi faktor risiko terhadap kesejahteraan psikologis.
Kecerdasan emosional ditemukan berpengaruh signifikan positif terhadap
dukungan sosial dan signifikan negatif terhadap koping maladaptif. Kecerdasan
emosional dan dukungan sosial ditemukan berpengaruh signifikan positif terhadap
koping adaptif. Terdapat penemuan yang berbeda dengan penelitian sebelumnya,
yaitu dukungan sosial ditemukan berpengaruh signifikan positif terhadap koping
maladaptif. Koping adaptif dan koping maladaptif dapat menjadi mediator
pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis serta mediator
pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis.
Kecerdasan emosional memiliki pengaruh terbesar terhadap kesejahteraan
psikologis dan merupakan variabel yang secara signifikan memengaruhi semua
variabel mediator terhadap kesejahteraan psikologis. Oleh sebab itu besar
dampaknya jika kecerdasan emosional ditingkatkan, dengan efek domino berupa
peningkatan dukungan sosial, koping adaptif, dan kesejahteraan psikologis serta
penurunan koping maladaptif. Peran keluarga dan sekolah dalam meningkatkan
kecerdasan emosional remaja berada pada praktik sosialisasi emosi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu dapat memberikan waktu, energi positif, nasihat,
bimbingan yang cukup terhadap remaja ketika menghadapi masalah. Penelitian
berikutnya dapat meniliti tindakan promotif untuk meningkatkan kecerdasan
emosional remaja, faktor penentu penggunaan koping adaptif, dan identifikasi
bentuk dukungan sosial yang spesifik dalam meningkatkan penggunaan koping
adaptif pada remaja.
Collections
- MT - Human Ecology [2241]