Pendugaan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi dengan Metode Normalized Burn Ratio dan Normalized Difference Vegetation Index
Abstract
Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kebakaran hutan yang berulang.
Penginderaan jauh, khususnya penggunaan Normalized Burn Ratio (NBR) dan
Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) memberikan informasi tentang
dugaan luas kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis
penerapan indeks NBR dan NDVI terhadap deteksi titik panas, membandingkan
hasilnya serta memperkirakan luasan area yang terbakar. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdeteksi titik panas sebanyak
7.747 pada tahun 2019. Indeks NBR memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
pengestimasian tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan dengan nilai D
sebesar 6,583 dibandingkan dengan indeks NDVI dengan nilai D sebesar 1,041.
Pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan yang dihasilkan pada metode NBR
sebesar 13.199,600 hektar dan pada metode indeks NDVI seluas 12.331,53 hektar.
Hasil pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan dengan metode NBR lebih
mendekati luas kebakaran hutan dan lahan yang sebenarnya (14.129 Ha). Lebih dari
98% kebakaran hutan dan lahan termasuk ke dalam kelas tingkat keparahan rendah,
baik dengan menggunakan indeks NBR ataupun NDVI. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kebakaran hutan yang berulang.
Penginderaan jauh, khususnya penggunaan Normalized Burn Ratio (NBR) dan
Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) memberikan informasi tentang
dugaan luas kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis
penerapan indeks NBR dan NDVI terhadap deteksi titik panas, membandingkan
hasilnya serta memperkirakan luasan area yang terbakar. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdeteksi titik panas sebanyak
7.747 pada tahun 2019. Indeks NBR memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
pengestimasian tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan dengan nilai D
sebesar 6,583 dibandingkan dengan indeks NDVI dengan nilai D sebesar 1,041.
Pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan yang dihasilkan pada metode NBR
sebesar 13.199,600 hektar dan pada metode indeks NDVI seluas 12.331,53 hektar.
Hasil pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan dengan metode NBR lebih
mendekati luas kebakaran hutan dan lahan yang sebenarnya (14.129 Ha). Lebih dari
98% kebakaran hutan dan lahan termasuk ke dalam kelas tingkat keparahan rendah,
baik dengan menggunakan indeks NBR ataupun NDVI.
Collections
- UT - Silviculture [1361]