Hubungan Antara "Enforced Dormancy" Dengan Periode Viabilitas Benih
View/ Open
Date
1989Author
Suwarno, Faiza Chairani
Sadjad, Sjamsoe'oed
Solahuddin, Soleh
Tahardi, Sugiarto
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara ortodoks "enforced dormancy" dengan periode viabilitas benih dan benih rekalsitran, yang dilakukan di dalam 2 percobaan.
Pada percobaan pertama, digunakan benih ortodoks (kede lai) berkadar air tinggi (20%) yang dibuat dorman ("enforced dormancy") dengan perlakuan an-aerob di dalam lilin, pada suhu kamar (26-34°c) dan suhu rendah (-20°c). Periode dor- mansi dibuat 3 taraf, yaitu 0, 4 dan 8 minggu sedangkan periode viabilitas ada 13 taraf yaitu 0, 2, 4, 24 minggu.
Pada (cokelat) percobaan kedua, berkadar air 39% digunakan benih rekalsitran yang diberi perlakuan dormansi ("enforced dormancy") dengan menggunakan larutan osmotik kamar tinggi (26-34°c) bertekanan (larutan Poly Ethylen Glycol), pada dan suhu rendah (20°C). Periode dibuat 3 taraf yaitu 0, 10 dan 20 hari, sedangkan suhu dormansi periode viabilitas ada 13 taraf yaitu 0, 5, 10, 70 hari.
Penelitian dilakukan di Laboratorium, dengan menggunakan rancangan split plot dengan 3 ulangan. Periode dormansi dipakai sebagai petak utama dan periode viabilitas sebagai anak petak.
Dari percobaan I (benih kedelai), terlihat bahwa interaksi antara perlakuan dormansi dengan periode viabilitas nyata untuk semua parameter viabilitas benih. Berdasarkan nilai koefisien regresi antara periode viabilitas sangat dengan viabilitas benihnya (b), perlakuan dormansi selama 4 minggu yang pada sangat suhu tinggi menyebabkan cepat sehinga periode penurunan viabilitas viabilitasnya sangat pendek...dst
Collections
- MT - Agriculture [3696]