Show simple item record

dc.contributor.advisorBarizi;
dc.contributor.advisorAnwar, Affendi;
dc.contributor.advisorKooswardhono;
dc.contributor.authorSugiyanto
dc.date.accessioned2023-07-09T01:00:33Z
dc.date.available2023-07-09T01:00:33Z
dc.date.issued1983
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121179
dc.description.abstractTingkat konsumsi per kapita hasil peternakan yang berupa daging, telur, dan susu, sejak tahun 1969 hingga sekarang memperlihatkan angka yang hampir selalu tetap, yakni daging 3.5 kg per tahun, telur 11 butir per tahun, dan susu 0.5 liter per tahun, atau sama dengan 2.2 gram protein hewani per kapita per hari. Angka ini masih jauh dari angka standar gizi nasional, yakni 5 gram per kapita per hari (Direktorat Jenderal Peternakan, 1972). Rendahnya tingkat konsumoi protein hewani tersebut antara lain disebabkan oleh: (a) daya beli masyarakat masih rendah, (b) produksi hasil peternakan juga rendah, dan (c) kebiasaan makan masyarakat yang belum mengutamakan konsumsi protein dalam mencukupi kebutuhan menu sehari-hari. Sehubungan dengan hal di atas. pemerintah mencoba merumuskan landasan kerja di bidang peternakan yang antara lain berupa: (a) penyelenggaraan program peningkatan hasil produksi ternak untuk konsumsi dalam negeri melalui jenis ternak yang paling mudah dan cepat dikembangkan dan dengan modal yang lebih murah (yaitu urutan: ayam, itik, domba, dan kambing), (b) merangsang dan memberikan penyuluhan serta bimbingan kepada masyarakat untuk beralih dari pemeliharaan ternak secara tradisional kepada pengusahaan ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcGoat keepingid
dc.titlePendugaan model fungsi produksi usaha ternak domba di wilayah Garut dan Cirebonid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMathematical modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record