Karakteristik fisiko kimia kappa karaginan murni hasil degradasi menggunakan hidrogen peroksida
View/ Open
Date
2016Author
Siregar, Rizky Febriansyah
Santoso, Joko
Uju
Metadata
Show full item recordAbstract
Kappaphycus alvarezii adalah salah satu jenis alga merah tropis yang
memiliki peluang pasar yang cukup potensial. Berdasarkan data statistik FAO
(2014) produksi K. alvarezii mencapai sekitar 9.053.044 ton. Permintaaan akan
ketersediaan K. alvarezii sangat tinggi karena jenis rumput laut ini dapat
dimanfaatkan sebagai penghasil kappa karaginan yakni senyawa polisakarida
yang umum digunakan pada industri pangan, farmasi, komestik, tekstil dan
percetakan sebagai bahan pengental, penstabil dan pembentuk gel. Selama ini
diketahui bahwa kappa karaginan yang diproduksi secara komersial masih
memiliki berat molekul yang besar dan kemampuan larutnya sangat rendah,
sehingga membatasi aplikasinya lebih lanjut.
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan jenis oksidator yang kuat untuk
degradasi polisakarida. Hidrogen peroksida memiliki beberapa keunggulan yakni
harganya murah, mudah didapatkan dan sifatnya yang ramah lingkungan. Namun
sejauh ini penelitian yang mengkaji tentang pemanfaatan hidrogen peroksida
untuk proses degradasi kappa karaginan murni yang dihasilkan dari rumput laut
K. alvarezii masih belum dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik kappa karaginan murni
hasil ekstraksi rumput laut K. alvarezii. dan menganalisis pengaruh penggunaan
konsentrasi hidrogen peroksida, suhu degradasi dan waktu degradasi terhadap
perubahan bobot molekul, gugus fungsi dan mikrostruktur kappa karaginan murni.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah proses ekstraksi
dan karakterisasi kappa karaginan murni dari rumput laut K. alvarezii. Tahap
kedua adalah proses degradasi dan karakterisasi kappa karaginan murni yang
diperoleh dari rumput laut K. alvarezii menggunakan hidrogen peroksida.
Kappa karaginan murni hasil ekstraksi memiliki karakteristik yang terdiri
dari nilai rendemen: 43,42 ± 0,18%, viskositas: 21,49 ± 0,22 cP, kekuatan gel:
454,48 ± 26,79 g/cm2, kadar sulfat: 11.56 ± 0.29%, kadar abu tidak larut asam:
0,85 ± 0,00% dan bobot molekul: 460,79 ± 1,98 kDa. Penggunaan konsentrasi
hidrogen peroksida, suhu dan waktu selama proses degradasi menyebabkan
penurunan terhadap bobot molekul, perubahan terhadap gugus fungsi dan
mikrostrukur kappa karaginan murni yang dihasilkan. Perlakuan degradasi dengan
konsentrasi hidrogen peroksida 3%, suhu degradasi 80°C dan waktu degradasi
selama 4 jam menghasilkan kappa karaginan murni dengan nilai bobot molekul
terendah yakni sebesar 286,86 kDa. Kappaphycus alvarezii is one of tropical red algae that has a potential
market opportunity. FAO (2014) reported that production of K. alvarezii reached
9.053.044 tons. The demand of K. alvarezii is very high because this seaweed is
as a source to produce kappa carrageenan which commonly used in the food,
pharmacy, cosmetic, textile and printing industries as thickener, stabilizer and
gelling agent. Commercially kappa carrageenan still has a large molecular weight
and very low solubility, these condition for further application.
Hydrogen peroxide (H2O2) is a strong oxidator to degrade polysaccharide.
Hydrogen peroxide has several advantages including low cost, readily available
and environmentally friendly nature. However, the study examining the used of
hydrogen peroxide to degrade refined kappa carrageenan produced from
K. alvarezii has not reported yet. This study aimed to characterize kappa
carrageenan extracted from seaweed K. alvarezii and to analyze the effect of
hydrogen peroxide concentrations, temperature and time degradation on the
changes of molecular weight, functional groups and microstructures of refined
kappa carrageenan. This study was conducted in two steps. The first step was
extraction and characterization of refined kappa carrageenan from seaweed
K.alvarezii. The second step was the degradation and characterization of refined
kappa carrageenan derived from K. alvarezii using hydrogen peroxide.
Extraction of refined kappa carrageenan had the following characteristics
yield 43.42 ± 12.18%, viscosity 21.49 ± 0.22 cP, gel strength
454.48 ± 26.79 g/cm2, sulfate content: 11.56 ± 0.29%, acid-insoluble ash content
0.85 ± 0.00% and molecular weight: 460.79 ± 1.98 kDa.
Hydrogen peroxide concentration, temperature and time during degradation
process caused in decreasing the molecular weight, several changes on the
functional groups and microstructure of refined kappa carrageenan. Degradation
treatment with 3% hydrogen peroxide, degradation temperature of 80 °C and
degradation time for 4 hours yielded lowest the molecular weight of refined kappa
carrageenan at 286.86 kDa.
Collections
- MT - Fisheries [3026]