Pengaruh jumlah benih jagung perlubang tanam dalam pola tumpangsari jagung dengan kedelai terhadap produksi dan nisbah kesetaraan lahan
View/ Open
Date
1992Author
Ridwan M
Djafaruddin
Ismal, Gazali
Surkati, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Semakin terbatasnya sumberdaya lahan yang dapat di- gunakan untuk tujuan pertanian khususnya tanaman pangan, iemaksa kita meningkatkan efisiensi penggunaan atau de- ngan kata lain meningkatkan nisbah kesetaraan lahan. Tumpangsari sebagai bahagian dari pola pertanaman merupa- kan salah satu alternatif dari tujuan dimaksud.
Pemilihan kombinasi tanaman yang digunakan akan mempengaruhi peningkatan nisbah kesetaraan lahan dalam pola tumpangsari. Kombinasi tanaman jagung dengan kedelai, tidak saja karena jagung dan kedelai merupakan tanaman bahan makanan yang penting, tetapi yang lebih penting adanya perbedaan tinggi tajuk dan habitus kedua tanaman.
Jumlah benih jagung per lubang tanam dalam pola tumpangsari jagung dengan kedelai, selain akan mempengaruhi kompetisi faktor-faktor yang diperlukan untuk pertumbuhan antara sesama tanaman jagung. Keadaan ini akan mempengaruhi peningkatan nisbah kesetaraan lahan.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa terhadap tanaman jagung, peningkatan jumlah benih jagung perlu- bang tanam dalam pola tumpangsari jagung dengan kedelai akan mengurangi tinggi tanaman, mempersingkat umur panen, meningkatkan indeks luas daun, memperbanyak jumlah tong- kol per rumpun, memperpanjang tongkol berisi, mengurangi Indeks panen, menurunkan berat 1000 biji, dan meningkat- kan produksi biji kering.
Terhadap tanaman kedelai, peningkatan jumlah benih agung per lubang tanam, akan menambah tinggi tanaman, mempersingkat umur panen, mengurangi jumlah polong berisi, mengurangi indeks panen, menurunkan berat 1000 biji, dan mengurangi produksi.
Nilai nisbah kesetaraan lahan (NKL) akan semakin berkurang dengan semakin meningkatnya jumlah benih jagung per lubang tanam. Nisbah kesetaraan lahan tertinggi dalam penelitian ini diperoleh pada penggunaan 1 benih ja- gung per lubang tanam, yaitu 1,805.
Collections
- MT - Agriculture [3688]