Penapisan Awal Komponen Bioaktif dari Kijing Taiwan (Anodonta woodiana Lea.) sebagai Senyawa Antioksidan.
Abstract
Kijing Taiwan (Anodonta woodiana Lea) merupakan kerang-kerangan yang hidup di danau atau sungai. Tingkat reproduksinya yang tinggi menjadikan kijing Taiwan sangat potensial jika dibudidayakan. Kijing Taiwan sebenarnya telah lama dimanfaatkan oleh bangsa Cina sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, membersihkan racun dalam tubuh, memperlancar sirkulasi darah, menambah energi, dan memperkuat daya tahan tubuh. Berbagai khasiat yang terdapat pada kijing Taiwan mendorong penelitian tentang kandungan bioaktif sebagai antioksidan yang terdapat di dalamnya. Penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan jenis pelarut yang efektif untuk dapat mengekstrak senyawa antioksidan dari kijing Taiwan. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi bertingkat untuk memisahkan ekstrak berdasarkan sifat kepolarannya. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH). Penelitian utama dilakukan untuk menentukan waktu maserasi paling optimal untuk mendapatkan ekstrak dengan sifat antioksidan paling tinggi. Pengujian ini dilanjutkan dengan penghitungan bilangan peroksida emulsi minyak dan uji fitokimia. Jenis pelarut terbaik berdasarkan penelitian pendahuluan adalah metanol karena mempunyai nilai IC50 sebesar 201,52 ppm. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pada konsentrasi sebesar 201,52 ppm, ekstrak kijing Taiwan mampu mereduksi radikal bebas (DPPH) sebanyak 50%, artinya ekstrak tersebut bersifat antioksidan. Hasil uji ekstrak dari maserasi dengan pelarut n-heksan dan etil asetat menunjukkan tidak bersifat sebagai antioksidan. Tahap penelitian utama dilakukan maserasi dengan pelarut metanol selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Hasil uji efek antioksidan paling tinggi diperoleh dari maserasi selama 72 jam dengan nilai IC50 sebesar 166,64 ppm. Pengujian penghitungan bilangan peroksida dilakukan menggunakan ekstrak dari hasil terbaik, yaitu maserasi kijing Taiwan dengan metanol selama 72 jam. Bilangan peroksida dihitung dari emulsi minyak dengan tambahan ekstrak yang telah disimpan di inkubator suhu 36,9oC selama tujuh hari. Ekstrak yang ditambahkan pada emulsi minyak adalah sebesar 0 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, dan 4000 ppm. Hasil terbaik yang diperoleh adalah dari penambahan ekstrak sebanyak 4000 ppm. Bilangan peroksida yang dihasilkan adalah sebesar 2,38 Meq/kg bahan. Bilangan peroksida yang terbentuk masih di bawah ambang batas ketengikan minyak, yaitu 3 Meq/kg bahan. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak mampu menghambat oksidasi minyak (efektif antioksidan). Uji fitokimia terhadap ekstrak kijing Taiwan menunjukkan hasil positif pada uji alkaloid dan flavonoid, tetapi negatif pada uji steroid. Hasil uji ini menunjukkkan bahwa senyawa antioksidan berupa alkaloid dan flavonoid dari ekstrak kijing Taiwan bersifat polar karena terekstrak dari pelarut metanol.