Distribusi dan perkembangan gonad ikan endemik rainbow selebensis (telmatherina celebensis boulenger) di Danau Towuti,Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
2004Author
Nasution, Syahroma Husni
Sulistiono
Sjafei, Djaja Subardja
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan rainbow selebensis (Telmatherina celebensis Boulenger) termasuk jenis endemik yang terdapat di Danau Towuti, Sulawesi Selatan. Ikan ini berpotensi sebagai ikan hias yang bernilai ekonomis. Akibat penangkapan yang intensif, jenis ini dikhawatirkan akan mengalami penurunan. perlindungannya. Untuk itu perlu diupayakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan perkembangan gonad ikan endemik rainbow selebensis yang dikaitkan dengan beberapa faktor lingkungan. Penelitian dilakukan di perairan Danau Towuti, Sulawesi Selatan dari bulan Maret 2002 hingga April 2003. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan menggunakan experimental gill net berukuran mata jaring 4, 1, 1, dan 12 inci, sampel plankton dilakukan dengan menggunakan plankton net, kualitas air menggunakan kemmerer water sampler, dan tanaman air dengan menggunakan transek kuadran. Pengambilan sampel dilakukan pada empat stasiun yaitu I (Tanjung Bakara), II (inlet Danau Towuti yang berasal dari Sungai Tominanga), III (Pulau Loeha), dan IV (outlet Danau Towuti yang mengalir ke Sungai Hola-hola).
Distribusi ikan dilihat antar ruang dan waktu, dan dianalisis secara non parametrik. Nisbah kelamin dan faktor kondisi ikan dihitung. Perkembangan gonad dilihat secara morfologi dan histologi. Ukuran ikan pertama kali matang gonad ditentukan dengan metode Least Square Regression. Ditentukan pula indeks. kematangan gonad (IKG), fekunditas, dan diameter telur. Hubungan fekunditas dengan ukuran ikan dianalisis dengan menggunakan regresi linier. Parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap kelimpahan ikan, dianalisis dengan menggunakan regresi berganda.
Ikan T. celebensis dijumpai di seluruh stasiun dengan kelimpahan dan keragaman ukuran yang tinggi pada stasiun yang memiliki tanaman air pada perairan yang relatif dangkal. Kelimpahan ikan tertinggi dijumpai pada bulan Nopember. Parameter lingkungan yang lebih memiliki keeratan hubungan dengan kelimpahan ikan, disamping tanaman air dan curah hujan adalah kelarutan oksigen (DO). Nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah 1,0:1,0. Nilai faktor kondisi ikan jantan dan betina rata-rata yaitu 1,21 dan 1,26. Perkembangan gonad ikan jantan dan betina secara morfologi maupun histologi digolongkan dalam lima tahap yaitu belum berkembang (TKG I), perkembangan awal (TKG II), sedang berkembang (TKG III), matang (TKG IV), dan pasca pemijahan (TKG V). Nilai IKG ikan jantan berkisar 0,46-0,81% dan ikan betina adalah 1,87-2,65. Berdasarkan fluktuasi grafik nisbah kelamin, faktor kondisi, komposisi TKG, dan IKG, puncak pemijahan ikan ini terjadi pada bulan Nopember. Ikan jantan pertama kali matang gonad diduga pada ukuran 74,3 mm dan betina 77,3 mm. Fekunditas ikan berkisar antara 185-1.448 butir. Persamaan hubungan fekunditas dengan panjang dan bobot ikan adalah F = 0,0142 PT 3,6518 dan F = 0,3276 BT 1,0038. Diameter telur ikan berkisar antara 0,26-1,79 mm. Berdasarkan distribusi ukuran telur dan pengamatan histologi gonad, ikan T. celebensis tergolong jenis partial spawner.
Collections
- MT - Fisheries [2943]