Perencanaan Kredit Investasi dalam Pengembangan Industri Kecil Menengah Pakan Ternak (Studi Kasus PT AFI)
View/ Open
Date
2007Author
Tampubolon, Ronald G
Sarma, Ma’mun
Hartoyo, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada umumnya, IKM merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang
sifatnya tertutup dalam menjalankan usahanya hanya dengan mengandalkan modal
sendiri (equity) dengan jumlahnya sangat terbatas. Untuk mendukung pengembangan
usaha, maka kredit dari Perbankan merupakan salah satu sumber dana yang sangat
penting, baik untuk modal kerja maupun investasi pembiayaan pembangunan atau
pembelian barang modal.
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persyaratan
untuk memperoleh kredit dan secara khusus untuk (1) mempelajari faktor-faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan usaha PT AFI, (2)
menganalisis rencana pengembangan usaha dan pentingnya sumber dana dari luar
berupa kredit investasi dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi PT AFI.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan pelaku
usaha untuk melihat proses dan kebijakan manajemen, dalam pencapaian kinerja
perusahaan yang merupakan faktor-faktor internal yang meliputi (1) Aspek Umum,
(2) Aspek Manajemen, (3) Aspek Produksi, (4) Aspek Pemasaran, dan (5) Aspek
Keuangan. Sedangkan metode analisis yang digunakan mencakup : (1) Analisis
Keuangan, dengan menggunakan analisa (a) Rasio Likuiditas, (b) Rasio Leverage, (c)
Rasio Aktivitas, (d) Rasio Rentabilitas, dan (e) Rasio Coverage, dan (2) Penilaian
Investasi dengan menggunakan metode : (a) Payback Period, (b) Net Present Value,
(c) Internal Rate of Return, dan (d) Profitability Index. Sedangkan data eksternal yang
mendukung perkembangan usaha, diperoleh dari hasil kajian yang meliputi Undang-
Undang, Instruksi Presiden, Peraturan dari Lembaga-Lembaga Negara, Bank
Indonesia dan bahan bacaan, buku-buku literatur, laporan, internet, serta artikel hasil
penerbitan sumber karya ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor eksternal seperti
kenaikan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak sudah
mulai berkurang, dan masih terbukanya peluang pasar karena kebutuhan pakan masih
besar. Sedangkan berdasarkan factor-faktor internal menunjukkan perkembangan
yang positif, diantaranya (1) Analisis Keuangan, yang didasarkan pada penjualan
hasil dari peramalan yang didasarkan pada data penjualan selama lima tahun terakhir,
diperoleh Proyeksi Keuangan yaitu (a) Rasio Likuiditas 2,23 kali memenuhi
persyaratan minimal, (b) Rasio Leverage 2,01 kali, memenuhi persyaratan maksimal,
(c) Rasio Aktivitas menunjukkan trend positif, (d) Rasio Rentabilitas menunjukkan
trend yang positif, dan (e) Rasio Coverage menunjukkan trend positif. Sedangkan
berdasarkan (2) Penilaian Investasi diperoleh hasil : (a) Payback Period 4 tahun 3
bulan ; (b) Net Present Value > 0, berarti proyek layak ; (c) Internal Rate of Return >
dari Rate of Return, berarti proyek layak ; dan (d) Profitability Index > 1, berarti
proyek layak. Sedangkan berdasarkan analisa sensitivitas dengan asumsi penjualan
turun 10% dan produksi turun 10%, serta biaya penjualan, umum dan administrasi
naik 2%, ternyata belum mempengaruhi sensitivitas kelayakan proyek. Semua kondisi
ini tentu akan menjadi nilai positif bagi perbankan, yang dalam menjalankan usahanya
dituntut menerapkan manajemen risiko yaitu, supaya beroperasi secara lebih hati-hati
(prudential), khususnya menghindari terjadinya risiko gagal bayar dari counterparty.
Collections
- MT - Professional Master [881]