Show simple item record

dc.contributor.advisorMartojo, Harimurti
dc.contributor.advisorSaefuddin, Asep
dc.contributor.advisorGunawan, Benny
dc.contributor.authorArlina, Firda
dc.date.accessioned2023-06-22T14:53:59Z
dc.date.available2023-06-22T14:53:59Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120038
dc.description.abstractTujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh kebijakan pemerintah tentang kuota pengeluaran ternak terhadap perkembangan populasi sapi Bali dan mengkaji pekembangan populasi sapi Bali dengan memberikan asumsiasumsi di Propinsi Nusa Tenggara Baral serta mengevaluasi mutu sapi Bali bibit di daerah ini dibandingkan dengan Standar Bibi! Nasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Nusa Tenggara Baral, baik tingkat Propinsi maupun tingkat Kabupaten. Data tersebut meliputi ; populasi ternak, komposisi ternak, pemanenan (pemotongan dan pengeluaran ternak), tingkat kelahiran dan kematian ternak sapi Bali Tahun 1991 dan 1992. Data ini digunakan untuk menghitung perkembangan populasi ternak sapi Bali di Propinsi Nusa Tenggara Baral. Data ukuran-ukuran tubuh sapi Bali yang diperoleh dari data dalam rangka pemantapan standar bibit sapi potong di Nusa Tenggara Baral Tahun 1993. Data ukuran-ukuran tubuh yang diamati adalah Tinggi Pundak, Lingkar Dada, Panjang Sadan untuk ternak jantan umur (24 - 36 bulan) dan betina (18 -124 bulan), sedangkan variasi-variasi tubuh yang diamati adalah warna kulit, bentuk tubuh dan bentuk tanduk. Data ini digunakan untuk analisis sapi Bali bibit. Bobo! badan dugaan dilakukan dengan memakai persamaan regresi hasil penelitian Saefuddin (1980). Analisis regresi linier dilakukan untuk melihat hubungan antara variasi-variasi kualitatif (warna kulit, tanduk, bentuk tubuh) dengan ukuran-ukuran tubuh. Analisis logistik linier untuk melihat peluang untuk menjadi biner dengan ukuran tubuh (tinggi pundak, lingkar dada dan panjang badan) Hasii pengkajian perkembangan populasi menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah mengenai kuota pengeluaran ternak tidak mempengaruhi perkembangan populasi. Dengan tingkat kelahiran 50 persen, kematian anakmuda enam persen, kematian dewasa empat persen dan tingkat pemanenan 13.35 persen masih dapat meningkatkan populasi sebesar 3.4 persen. dst ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCattleid
dc.subject.ddcPopulationid
dc.titleKajian Kebijakan Pemerintah Mengenai Kuota Pengeluaran Ternak Terhadap Perkembangan Populasi Sapi Bali dan Analisis Sapi Bali Bibit di Propinsi Nusa Tenggara Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpopulasi sapi Baliid
dc.subject.keywordsapi Bali bibitid
dc.subject.keywordNusa Tenggara Baratid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record