Studi salmonella enteritidis pada telur ayam lokal di pasar tradisional Kabupaten Tangerang
View/ Open
Date
2006Author
Rifqi, Dinal
Pasaribu, Fachriyan H
Andriani
Purnawarman, Trioso
Metadata
Show full item recordAbstract
Telur ayam lokal merupakan salah satu sumber protein hewani yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Salmonella Enteritidis (S.Enteritidis) merupakan bakteri yang sangat patogen dan dapat menyebabkan foodborne illness pada manusia melalui memakan telur yang terkontaminasi oleh S. Enteritidis. Kabupaten Tanggerang merupakan salah satu wilayah sentra produksi dan konsumsi terbesar untuk telur ayam lokal. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi terhadap keberadaan S. Enteritidis pada telur ayam lokal sebagai langkah awal untuk memastikan keamanan terhadap telur ayam yang beredar. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari keberadaan S. Enteritidis pada telur ayam lokal.
Pada penelitian ini diambil 104 butir telur yang berasal dari 7 pasar tradisional yang berbeda. Setelah dilakukan pengujian di Laboratorium Bakteriologi Balai Penelitian Veteriner Bogor, maka diperoleh hasil 6 sampel (5,77%) dinyatakan positif S. Enteritidis. Keberadaan S. Enteritidis dari 6 sampel yang positif, didapatkan 1 sampel (16,6%) positif pada kerabang telur, 4 sampel (50%) positif pada putih telur, 2 sampel (16,6%) positif pada kuning telur sebanyak, dan 1 sampel (16,6%) pada putih dan kuning telur. Keberadaan S. Enteritidis pada putih dan kuning telur, dimungkinkan karena adanya kontaminasi vertikal dari induk yang terinfeksi S. Enteritidis, sedangkan keberadaan S. Enteritidis di kerabang telur dimungkinkan karena adanya kontaminasi telur secara vertikal dan horizontal. Memperhatikan kegemaran masyarakat Kabupaten Tanggerang yang mengkonsumsi telur ayam lokal secara mentah atau setengah matang, hal ini dapat dimungkinkan berisiko terinfeksi S. Enteritidis yang menyebabkan Salmonellosis. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring dan survailans oleh Pemerintah Daerah Kabupeten Tanggerang. Sejalan dengan program tersebut, Pemerintah Daerah dengan dukungan Pusat membuat panduan dan pedoman tata cara berternak yang baik dan benar, tata cara penanganan telur yang baik dan benar, tata cara mendistribusikan telur yang baik dan benar, serta tata cara menjual telur yang baik dan benar.
Collections
- MT - Veterinary Science [914]